Mohon tunggu...
Kesehatan Reproduksi2020
Kesehatan Reproduksi2020 Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Universitas Negeri Malang

Jurusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Peminatan Kesehatan Reproduksi 2020 - Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Analisis Fertilitas, Mortalitas, dan KB di Desa Sidodadi Kecamaran Ngantang Kabupaten Malang

28 April 2023   21:52 Diperbarui: 28 April 2023   22:33 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tingginya angka fertilitas yang ada di Indonesia membuat Indonesia menghadapi ancaman ledakan penduduk di masa mendatang. Nyatanya pada tahun 2022 penduduk di Indonesia mencapai 275,8 juta jiwa (BPS, 2023). Tingginya angka fertilitas juga akan menyebabkan angka mortalitas yang tinggi, hal ini dikarenakan banyaknya masalah yang terjadi jika kepadatan penduduk tidak terkendali dari maslaah ekonomi susahnya mencari pekerjaan, kejahatan, dan lain sebagainya. Pada tahun 2020, kematian penduduk usia lanjut (>60 tahun) di Indonesia mencapai 60,44 kematian per 100 penduduk. Selain mortalitas lansia juga terdapat mortalitas pada ibu yang juga masih menjadi masalah di Indonesia. 

Sampai saat ini angka mortalitas ibu masih tinggi dimana pada tahun 2021 angka mortalias ibu mencapai 7.389 di mana angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yaitu 4.627 mortalitas ibu. Untuk menekan tingginya mortalitas pada ibu diperlukan program untuk melindungi kesehatan reproduksi keluarga yaitu dengan KB (Keluarga Berencana). Pada tahun 2021, pemilihan metode kontasepsi modern yang dipilih sebagian besar masyarakat adalah metode suntik yaitu sebesar 59,9% lalu disusul oleh metode pil sebesar 15,8%, berikutnya implant sebesar 10,0%, selanjutnya IUD/alat kontrasepsi dalam rahim sebesar 8,0%, Metode operasi Wanita/MOW 4,2%, lalu tiga metode kontrasepsi modern terendah yaitu kondom dengan 1,8%, Metode operasi pria/MOP 0,2%, dan Metode amenore laktasi/MAL dengan 0,1%. Angka tersebut belum dapat mencapai target. 

Kabupaten Malang merupakan kabupaten/kota yang ada di Jawa Timur dengan jumlah penduduk terbanyak nomor 2 setelah Kota Surabaya yaitu sebanyak 2.703.175 jiwa (BPS Jatim, 2023). Salah satu kecamatan yang cukup besar di Kabupaten Malang yaitu Kecamatan Ngantang pada tahun 2020 di kecamatan ini terdapat 56.376 jiwa yang menetap di kecamatan ngantang (BPS Kabupaten Malang, 2021). Desa yang cukup besar wilayahnya yaitu Desa Sidodadi. Desa sidodadi juga sudah mengalami sedikit kemajuan daripada desa yang lain. desa ini sudah semi modern, jadi di desa ini masyarakat juga sudah cukup melek terhadap permasalahan yang terjadi di Indonesia seperti masalah kepadatan penduduk. Maka dari itu kelompok kami tertarik untuk melakukan observasi mengenai Fertilitas, Mortalitas, dan KB yang terjadi di desa ini.

Dokpri
Dokpri

Data cakupan Fertilitas, Mortalitas, dan KB di desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang didapatkan dengan melakukan observasi dan ditinjau ulang dengan metode wawancara dengan bidan desa Sidodadi hal ini dilakukan untuk mengetahui secara mendalam mengenai cakupan Fertilitas, Mortalitas, dan KB di desa Sidodadi Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang. 

Wawancara Online Via Gmeet/Dokpri
Wawancara Online Via Gmeet/Dokpri

Dalam kegiatan Project Based Learning (PBL) kelompok 3 mata kuliah Fertilitas, KB dan Mortalitas prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri malang melakukan wawancara dengan bidan desa Sidodadi yaitu Ibu Tirta Mestika pada Hari Sabtu tanggal 8 April 2023 secara Online Via Google Meet. Sumber data yang diperoleh berasal dari data laporan kasus tiap bulannya di wilayah desa Sidodadi Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang pada Tahun 2022 dan 2023. Saat melakukan observasi kelompok kami mengalami keterbatasan dimana pihak desa tidak melakukan pencatatan rutin jadi terdapat beberapa data yang tidak ditemukan. Hasil dari Observasi dan Wawancara dengan bidan desa Sidodadi berikut merupakan hasil dan penjelasannya:  

Fertilitas 

Pada tahun 2022 hingga bulan Maret 2023 tercatat angka fertilitas di Desa Sidodadi sebanyak 82 orang. Data tersebut didapatkan dari hasil wawancara dengan bidan desa Sidodadi, angka fertilitas di Desa Sidodadi dipengaruhi oleh penggunaan KB dan pengetahuan ibu hamil. Di desa Sidodadi terdapat program kelas ibu hamil yang terlaksana secara rutin, sehingga menambah pengetahuan ibu hamil dan berdampak dengan angka fertilitas di Desa tersebut. 

Terdapat banyak faktor yang berkaitan dengan fertilitas, diantaranya pekerjaan, pendapatan, pendidikan, indeks kekayaan, kekuasaan, kemampuan komunikasi pasangan, keagamaan, kesehatan, karakteristik sosial ekonomi,  psikologi, teknologi serta kematian (Nafilah & Amalia, 2023). Terdapat hubungan erat antara KB dengan tingkat fertilitas di suatu daerah, semakin tinggi angka prevalensi KB di suatu daerah maka semakin rendah angka fertilitas di daerah tersebut. Tingkat kelahiran anak juga dipengaruhi oleh pendidikan ibu, semakin tinggi pendidikan maka semakin lambat pernikahan dan angka kelahiran (Larasati et al, 2019).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun