Di pasar daring, para penjual menawarkan piring lidi ini sekitar harga Rp3.000. Menurutku, harga tersebut tidak sebanding dengan ketekunan dan ketepatan pengrajinnya dalam menganyam.
Bahkan kini, ada produk plastik yang dicetak mirip piring lidi tersebut. Produk yang tidak ramah lingkungan ini, dijual dengan harga lebih murah. Satu lusin berada di kisaran harga Rp12.000.
Politik Produk Kelapa
Kelapa masuk dalam 21 jenis komoditas program hilirisasi. Sejauh ini, produk dari kelapa yang masuk dalam industrialisasi adalah buah kelapa utuh dan santan instan.
Ada juga cocofiber dan briket kelapa. Produk briket kelapa ini disebut telah banyak disukai oleh berbagai negara. Mungkin karena harganya lebih murah dibanding batu bara.
Tapi bagaimana dengan produk olahan dari lidi kelapa? Sepertinya belum ada dan sulit untuk menjadi produk yang strategis.
Dulu, ketika Pemilu 2019 digelar, ada politikus nasional salah satu partai yang datang ke Plumutan. Dia sempat melihat para pengrajin Rogo-rege dan "berupaya" menyerap aspirasi masyarakat. Bahkan ada media nasional yang juga meliput kunjungan itu.
Politikus itu mengatakan, produk Rogo-rege adalah produk yang layak ekspor. Tapi setelahnya, tidak ada gerakan yang jelas tentang gagasan tersebut.
Ketika Pemilu 2019 rampung, politikus itu tidak terpilih.
Kini menjelang Pemilu 2024, politikus itu tak lelah kembali mencoba duduk di kursi legislatif pusat. Dia kembali lagi berkunjung.
Kini dia tidak datang ke Plumutan, tapi ke desa lain. Saya tidak tahu apalagi "dagangan" yang dia bawa untuk meraup suara warga-warga dusun ini.