Mohon tunggu...
imam maulana
imam maulana Mohon Tunggu... -

Saya hanya seorang penggali.. penggali apa saja. Jika ada lubang yg menarik, saya gali, kadang2 sampai gila.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Piknik

1 Juni 2016   08:42 Diperbarui: 1 Juni 2016   08:56 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seorang pria paruh baya nyaris setiap hari mengunjungi kandang ular yg sama di sebuah kebun binatang di pagi hari. Ia memutuskan utk menolak mengunjungi binatang-binatang lainnya. Baginya, ular itu sdh cukup mewakili kesempurnaan eksistensi binatang. Dgn logika lain, kesempurnaan ular sbg binatang justru terletak pd ketidaksempurnaannya dibandingkan dengan manusia. Binatang lain menurutnya terlalu tanggung, ambivalen dan skeptis dlm menegaskan perbedaan antara jati dirinya sbg binatang dg manusia.

Di sore hari ia membagi pandangannya kpd orang lain bahwa buaya, biawak, monyet, kera, dan sebagainya adalah binatang sesat karena msh punya tangan atau kaki. Mereka bukan binatang, mereka hanya ingin menyamakan dirinya dg manusia.

Bagaimana dg sang ular yg tampaknya tak pernah beranjak dari pohon di kandangnya? Ia tak pernah peduli dg siapapun yg mengagumi atau membencinya. Sepanjang hidupnya ia hanya mengutuk iblis yg menyusupi dirinya sewaktu di surga. Setiap waktu ia menyesali dirinya. "Seandainya aku tdk menerima tawaran iblis utk menggoda Adam dan Hawa, tentu aku bisa menyantap makanan dg kedua tanganku dan berjalan dg kedua kakiku. Ah tiada mahluk yg lbh hina selain aku yg kepalanya menyentuh tanah dan menghisap debu ini..."

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun