Mohon tunggu...
Dyah Kania
Dyah Kania Mohon Tunggu... -

History, Language, Religion Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartini, Perempuan dan Islam

5 Mei 2016   21:09 Diperbarui: 5 Mei 2016   21:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"... Dia mengeluarkanmereka dari kegelapan kepada cahaya...." (TQS Al-Baqarah : 257)

Potongan terjemahan ayat di atas diambil dari Al Quran, tepatnyapada QS. Al Baqarah ayat 257. Tanpa melihat judul artikel ini, apakah ada yangmenganggap bahwa ini seperti kata-kata seseorang?

"Habis gelap, terbitlah terang."

Ya, kata-kata di atas memang tak asing lagi di telinga wargaIndonesia, khususnya yang pernah mengkaji dan mempelajari sosok pahlawan wanitakelahiran Jepara, 21 April 1879 silam. Namanya sederhana, Kartini. Namun iamenginspirasi seluruh penjuru dunia dengan 'cahaya' dalam suratnya.

Surat-surat Kartini yang dikirimnya kepada para sahabat beliaudi Eropa, memuat begitu banyak pemikiran yang isinya notabene merupakan keluhanakan posisi kaum perempuan di Indonesia pada masa itu, masa di mana perempuansangat terbatas untuk mengenyam pendidikan.

Dulu, Kartini muda dapat dikatakan beruntung. Bila pada masanya,banyak kaum perempuan yang hanya pasrah mendapatkan diri mereka untuk dapur,sumur dan kasur. Kartini yang terlahir sebagai putri seorang Bupati Jepara padasaat itu mendapatkan privilege untuk mengenyam pendidikan, mendapatkan aksesuntuk belajar bahasa Belanda juga membaca bahkan membaca majalah wanitaBelanda, De Hollandsche Lelie.

Kartini bukanlah sosok perempuan biasa. Kecintaannya padatulisan-tulisan, koran, majalah dan buku, mampu membuat dirinya hebat dantulisannya bahkan sempat dimuat beberapa kali di majalah wanita yang sering iabaca. Ia pun dikabarkan benar-benar ingin agar Eropa (Belanda) mampumemengaruhi perempuan Indonesia saat itu agar bisa demikian hebat seperti perempuanmuda Eropa yang ia ketahui dari sumber yang ia baca.

Kartini memang hebat pada masanya. Jujur, saya pun tergugahdengan apa yang telah beliau lakukan pada masanya.

Kartini beragama muslim, sayang sejarah kegemilangan Islam padamasa Kartini belum sesemarak saat ini. Surat-surat Kartini yang dikumpulkan dandibukukan oleh rekannya, J.H. Abendanon, diberi judul "Door Duisternis tot Licht" yang secara harfiah berarti "Habis Gelap, Terbitlah Terang". Konon,kata-kata tersebut ada di surat terkahir Kartini. Konon pula, beliauterinspirasi dari sepotong ayat Al-Quran. Wallahu'alam.

Terlepas dari semua hal di atas, sungguh jika Bunda Kartinimasih ada di sini, masih bisa saya temui. Saya ingin bicara dengan beliau, lalumenyampaikan:

"Bunda, aku memahami mengapa kau begitu terpukau danterinspirasi dengan kegemilangan cahaya Eropa di jamanmu. Aku memahami mengapapula kau mengeluhkan kondisi sosial masyarakat khususnya bagi perempuan di Jawasaat itu. Aku pun paham mengapa kau ingin cahaya Eropa sampai ke Jepara.

Bunda, tahukah kau. Di jaman rasul kita, Muhammad saw, adaseorang wanita. Asma namanya.  Asma binti Yazid seorang sahabiyah Anshardari Suku Aus, kabilah Bani Abdul Asyhal. Ia masih keponakan Muadz bin Jabal,putri dari saudara sepupunya, Yazid bin Sakan. 

Asma binti Yazid al Anshari RA pernah menghadap Nabi SAW untukmembawa keluhan kaum muslimah berkaitan dengan amaliah mereka. Merekaberpendapat bahwa kesibukan mereka mengurus anak dan suami serta tugas-tugasrumah tangga lainnya, nilai pahalanya begitu kecil dibanding dengan amalan kaumlelaki seperti shalat berjamaah, shalat Jum'at, mengantar jenazah danlain-lain, terutama dibandingkan dengan jihad fi sabilillah, berjuangmenegakkan dan membela agama Allah.

Nabi SAW mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh Asma, kemudianbeliau berpaling kepada para sahabat, dan berkata,     "Wahai sahabat-sahabatku, pernahkan engkau dengar suatu pertanyaanyang lebih baik daripada pertanyaan wanita ini?"

"Wahai Rasulullah," Kata para sahabat, "Kami tidak menyangkaseorang wanita bisa bertanya seperti itu!"
Nabi SAW berpaling lagi pada Asma dan bersabda, "Katakanlah kepadawanita-wanita muslimah yang mengutusmu, bahwa jika mereka berbuat baik kepadasuaminya dan selalu menaatinya, melayaninya dengan baik dan selalu berusahamembuat mereka gembira, maka itu sangatlah berharga, dan mereka memperolehpahala sama besarnya dengan pahala kaum lelaki."

Mendengar penjelasan Nabi SAW, Asma begitu gembira dan ia segera kembalimenemui mereka untuk mengabarkan hal yang menggembirakan para wanita tersebut.Asma dan beberapa wanita muslimah lainnya seringkali ikut terjun ke medanpertempuran, tentunya mereka berada di garis belakang untuk memberikan minumandan juga mengobati mereka yang terluka, termasuk juga mengobarkan semangat paramujahidin. 

Tetapi dalam perang Yarmuk di masa Khalifah Umar bin Khaththab, Asmatidak cukup sabar berada di garis belakang. Ia melihat gelombang pasukan Romawibegitu besarnya, sehingga ia terbawa arus untuk ikut menyerang mereka. Ia tidakmemperoleh apa-apa sebagai senjata, maka ia mengambil salah satu tiangpenyangga tendanya dan mulai menyerang musuh. Dengan senjatanya itu ia berhasilmembunuh sembilan orang tentara Romawi, walau tak urung ia juga memperolehluka-luka yang parah di sekujur tubuhnya.

Bunda, mungkin ketika kau mengetahui begitu hebatnya perempuandalam Islam dan betapa Islam sangat menghormati perempuan, kau akan berdoa padaTuhan kita, Allah SWT, semoga cahaya Islam segera datang, semoga cahaya Islamsenantiasa menyinari dan melindungi perempuan di masamu.

Bunda, tahukah kau? Sampai detik ini, kami perempuan Islam, takhanya di Indonesia, namun di dunia, kami senantiasa masih berdoa dan berharapagar cahaya Islam mampu bersinar kembali, syariah tegak kembali, Islam mampuberdiri kembali, dengan kedamaiannya, dengan sistemnya yang hakiki bukan hanyauntuk melindungi perempuan, namun seluruh umat manusia.

Bunda, tentu kalau dulu kau sempat mengkaji Islam, kau pastiakan turut ambil bagian untuk meneriakkan Islam Rahmatan Lil Alamin."

Semoga Alm. Raden Adjeng Kartini diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT. Aamiin.

Wallahu 'alam bishawab.

DK

Kerudung Hitam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun