Mohon tunggu...
Dyah Kania
Dyah Kania Mohon Tunggu... -

History, Language, Religion Enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartini, Perempuan dan Islam

5 Mei 2016   21:09 Diperbarui: 5 Mei 2016   21:15 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunda, tahukah kau. Di jaman rasul kita, Muhammad saw, adaseorang wanita. Asma namanya.  Asma binti Yazid seorang sahabiyah Anshardari Suku Aus, kabilah Bani Abdul Asyhal. Ia masih keponakan Muadz bin Jabal,putri dari saudara sepupunya, Yazid bin Sakan. 

Asma binti Yazid al Anshari RA pernah menghadap Nabi SAW untukmembawa keluhan kaum muslimah berkaitan dengan amaliah mereka. Merekaberpendapat bahwa kesibukan mereka mengurus anak dan suami serta tugas-tugasrumah tangga lainnya, nilai pahalanya begitu kecil dibanding dengan amalan kaumlelaki seperti shalat berjamaah, shalat Jum'at, mengantar jenazah danlain-lain, terutama dibandingkan dengan jihad fi sabilillah, berjuangmenegakkan dan membela agama Allah.

Nabi SAW mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan oleh Asma, kemudianbeliau berpaling kepada para sahabat, dan berkata,     "Wahai sahabat-sahabatku, pernahkan engkau dengar suatu pertanyaanyang lebih baik daripada pertanyaan wanita ini?"

"Wahai Rasulullah," Kata para sahabat, "Kami tidak menyangkaseorang wanita bisa bertanya seperti itu!"
Nabi SAW berpaling lagi pada Asma dan bersabda, "Katakanlah kepadawanita-wanita muslimah yang mengutusmu, bahwa jika mereka berbuat baik kepadasuaminya dan selalu menaatinya, melayaninya dengan baik dan selalu berusahamembuat mereka gembira, maka itu sangatlah berharga, dan mereka memperolehpahala sama besarnya dengan pahala kaum lelaki."

Mendengar penjelasan Nabi SAW, Asma begitu gembira dan ia segera kembalimenemui mereka untuk mengabarkan hal yang menggembirakan para wanita tersebut.Asma dan beberapa wanita muslimah lainnya seringkali ikut terjun ke medanpertempuran, tentunya mereka berada di garis belakang untuk memberikan minumandan juga mengobati mereka yang terluka, termasuk juga mengobarkan semangat paramujahidin. 

Tetapi dalam perang Yarmuk di masa Khalifah Umar bin Khaththab, Asmatidak cukup sabar berada di garis belakang. Ia melihat gelombang pasukan Romawibegitu besarnya, sehingga ia terbawa arus untuk ikut menyerang mereka. Ia tidakmemperoleh apa-apa sebagai senjata, maka ia mengambil salah satu tiangpenyangga tendanya dan mulai menyerang musuh. Dengan senjatanya itu ia berhasilmembunuh sembilan orang tentara Romawi, walau tak urung ia juga memperolehluka-luka yang parah di sekujur tubuhnya.

Bunda, mungkin ketika kau mengetahui begitu hebatnya perempuandalam Islam dan betapa Islam sangat menghormati perempuan, kau akan berdoa padaTuhan kita, Allah SWT, semoga cahaya Islam segera datang, semoga cahaya Islamsenantiasa menyinari dan melindungi perempuan di masamu.

Bunda, tahukah kau? Sampai detik ini, kami perempuan Islam, takhanya di Indonesia, namun di dunia, kami senantiasa masih berdoa dan berharapagar cahaya Islam mampu bersinar kembali, syariah tegak kembali, Islam mampuberdiri kembali, dengan kedamaiannya, dengan sistemnya yang hakiki bukan hanyauntuk melindungi perempuan, namun seluruh umat manusia.

Bunda, tentu kalau dulu kau sempat mengkaji Islam, kau pastiakan turut ambil bagian untuk meneriakkan Islam Rahmatan Lil Alamin."

Semoga Alm. Raden Adjeng Kartini diberikan tempat terbaik disisi Allah SWT. Aamiin.

Wallahu 'alam bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun