Mohon tunggu...
Wayan Kerti
Wayan Kerti Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Guru SMP Negeri 1 Abang, Karangasem-Bali. Terlahir, 29 Juni 1967

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membangun Guru Berbudaya Literasi

4 Februari 2021   07:19 Diperbarui: 9 Februari 2021   07:15 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Net

Selanjutnya, budaya meneliti semestinya wajib dilakukan oleh seorang guru. Hal ini disebabkan seorang guru yang profesional mempunyai kewajiban untuk memperbarui pengetahuan yang dimilikinya. Dalam upaya meng-update pengetahuan seorang guru harus melakukan penelitian. 

Menurut Sanapiah Faisal penelitian merupakan suatu pekerjaan dalam rangka menemukan sesuatu yang baru. Seorang peneliti tidak sekadar mensintesa dan mengorganisasikan pengetahuan yang sudah ada, akan tetapi perlu pencarian dan akhirnya penemuan sesuatu yang baru (1982).

Budaya meneliti sangat penting untuk guru, karena kebiasan melakukan penelitian akan mempertajam wacana guru dalam penguasan materi pembelajaran. Dalam menggeluti kegitan penelitian di satu sisi sudah barang tentu guru terlibat dengan sekian banyak buku sebagai sumber teori untuk referensi penelitiannya. 

Dengan membaca tentu mereka bergulat dengan pemikiran orang lain sebagai wadah mendiskusikan tesis yang terdapat dalam buku yang dibacanya. Pada sisi lain, penelitian akan menghasilkan penemuan baru untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Bukankah seorang guru dituntut kreatif dan inovatif untuk menciptakan kualitas pembelajaran? Salah satu cara melahirkan kreativitas dan inovasi adalah melalui penelitian.

Jadi, untuk membangun dan menciptakan guru yang profesional penting mengedepankan budaya literasi. Budaya literasi merupakan budaya yang berkaitan dengan berbagai wacana. Oleh karena itu, budaya literasi mencakup budaya membaca, menulis, dan meneliti. Ketiga aktivitas tersebut tidak dapat dipisahkan. 

Ketika seorang guru melakukakan aktivitas membaca berarti guru tersebut menabung sebagai modal untuk melakukan aktivitas menulis dan meneliti. Pada saat seorang guru menulis tentu harus didahului oleh aktivitas membaca. Dan sewaktu seorang guru melakukan aktivitas meneliti, tentu seorang guru sudah melakukan aktivitas membaca dan menulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun