Matahari telah usai menyajikan hidangan pagi
di meja perjamuan Semesta Raya.
Desau pepohonan,
melantunkan puisi dari balik rimbun
halimun pinggang gunung.
Sayup di kejauhan,
di antara kecipak riak telaga memetik dawai harpa,
ada nyanyian alam.
Syahdu dan melenakan sukma.
Tabir menyemburat hijau berbias biru,
adalah bingkai waktu memantulkan cahaya
di bentang samudra kehidupan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!