Sesungguhnya, pelaksanaan full day school merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi berbagai masalah pendidikan, utamanya terhadap dampak negatif pemakain gadget bagi anak.Â
Dengan mengikuti full day school, orang tua dapat mencegah dan menetralisir kemungkinan dari kegiatan-kegiatan anak yang menjerumus pada kegiatan yang negatif.
Beberapa alasan mengapa full day school dapat mengurangi dampak negatif pemakian gadget pada anak, yaitu:
1) Meningkatnya jumlah orang tua yang bekerja (parent-career) yang kurang memberikan perhatian kepada anaknya, terutama yang berhubungan dengan aktivitas anak setelah pulang dari sekolah.Â
Dengan memberikan kesempatan pada anak untuk belajar dan bermaian di sekolah lebih lama atas bimbingan para gurunya, maka kesempatan anak untuk bermain gadget akan berkurang.
2) Perubahan sosial budaya dari masyarakat agraris menuju ke masyarakat industri berpengaruh pada pola pikir dan cara pandang masyarakat yang menjurus ke arah individualisme, begitu pula pada pola pikir anak.Â
Full day school yang memberi ruang 3-4 jam sehari dalam suasana formal dan 7-8 jam sehari dalam suasana informal akan membuat anak lebih banyak waktu untuk belajar-bermain dan bersosialisasi dengan rekan-rekannya.
 3) Peran ibu mulai tergantikan oleh pembantu rumah tangga atau baby sister.  Para pembantu rumah tangga atau baby sister itu belum tentu memiliki pengetahuan dasar akan dampak negatif pemakian gadget pada anak. Bahkan, mereka terkadang melakukan pembiaran pada anak untuk bermain gadget agar tidak rewel dan mendapatkan kesempatan melakukan aktivitas tugas rumah tangga lainnya.Â
Dengan memberikan anak lebih lama lagi di sekolah sesuai konsep full day school, otomatis akan mengurangi waktu anak mendapat kesempatan bermain gadget.
4) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepat akan menimbulkan korban, khususnya korban teknologi komunikasi pada anak. Penerapan full day school yang dibarengi dengan kualitas belajar dan penerapan pembelajaran yang menyenangkan akan menyebabkan anak betah dan merasakan manfaatnya berlam-lama di sekolah, sehingga secara otomatis perlahan-lahan akan mengurangi ketergantungan pada gadget.
Sekolah-sekolah di Indonesia khususnya di tingkat SMP sederajat masih banyak yang menerapkan proses belajar double shift karena keterbatasan ruang.Â