2) Menjadi teman, bahwa orang tua bisa berperan menjadi teman ketika berbicara mengenai pendidikan anak. Pihak keluarga lainya pun seperti itu, dimana mereka bisa saja membiasakan diri untuk menjadi teman anak-anak dalam belajar.Â
Seringkali anak merasa takut dan malas jika belajar diawasi dengan keluarga, terutama mereka yang sudah bersekolah dan sudah tahu akan suasana sekolah serta teman. Jadilah teman mereka dalam mengenal lingkungan dan belajar ketika di rumah.Â
3) Sebagai hakim, bahwa keluarga juga bisa menjadi seorang hakim bagi anak-anak mereka. Hakim di sini dimaksudkan bahwa orang tua harus bisa membantu menentukan, menuntun hal-hal yang baik atau tidak baik bagi  anak-anaknya. Sebagai seorang hakim keluarga (orang tua) diharapkan bisa memutuskan mana yang bisa atau boleh diikuti atau dipelajari oleh anak-anaknya.Â
4) Sebagai pengawas, bahwa sebagai pengawas keluarga memiliki fungsi utama untuk mengawasi angota keluarganya. Pengawasan merupakan hal utama yang harus dilakukan sampai anak sudah dewasa, atau siap untuk mandiri.Â
Namun, pengawasan yang berlebihan juga tidak baik bagi perkembangan psikologi anak. Anak yang "super pengawasan" cenderung tertutup dan tidak senang bersosialisasi dan belajar akan hal baru. Untuk itu, keluarga hendaknya membuat batasan yang jelas tanpa menyebabkan kerugian pada tumbuh kembang mental anak. Â
5) Mengontrol dan mengatur waktu anak, mungkin menjadi hal buruk bagi sebagian orang, namun kontrol yang diharapkan adalah kontrol dalam batas-batas yang mendidik. Sejak dini anak-anak harus diatur dan didisplinkan untuk bisa mengatur waktu dengan baik, sehingga besar nanti mereka akan terbiasa dengan hal yang teratur.Â
6) Merangkul anak, bahwa merangkul anak mungkin terdengar mudah, namun kenyataanya banyak keluarga yang tidak bisa saling merangkul. Merangkul adalah mengajarkan kepada anak-anak untuk bisa hidup rukun dan berdampingan dengan kasih sayang. Kasih sayang merupakan salah satu hal yang bisa diajarkan pada anak oleh pihak keluarga.Â
7) Membimbing anak, bahwa keluarga memiliki peran yang penting dalam membimbing anak karena anak-anak biasanya cendrung memiliki kepribadian dan pola pikir yang berbeda sehingga perlu bimbingan dari orang tua di keluarga.Â
Membimbing anak memang gampang-gampang susah, dimana anak-anak merupakan tahapan dari perkembangan manusia dan belum tahu apapun, sehingga mereka harus diberikan bimbingan dan juga arahan agar mereka bisa bertumbuh kembang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di keluarga, masyarakat, maupun pada tataran kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
8) Membantu rencana pendidikan anak, bahwa pendidikan merupakan gerbang utama untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik sehingga keluarga perlu membantu merencanakan pendidikan putra-putrinya.Â
Anak-anak mungkin ada yang merasa bingung dan tidak tahu dengan pilihan, orang tua berhak dan wajib memberikan penjelasan atas masing-masing pilihan anak sehingga pilihan pendidikan anak menjadi terarah sesuai minat dan bakatnya, dan siap menyongsong masa depannya.Â