menuju degup jantung milik ibu.
"Anakku,
jika kelak maut menghampiri,
jangan bersedih.
Yakinkan, kepergianku untuk menjemput bahagia.
 Tak perlu kau teduhkan jasad ini
dengan rindang tubuh pohon
dan siraman air mawar.
Jangan pula kau perindah nisanku di makam.
Cukupkan saja lisan
untuk menyebut Asma Tuhan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!