Sehari menjelang sunyi itu terjadi,
hingar-bingar umatmu mentradisi.
Mengaturkan sesaji-sesaji,
hingga  hewan kurban suci.
Rupa-rupa "sesaji" tersaji;
dari "pejati" hingga "cacahan" warna-warni.
Wujud bakti padaMu, Hyang Widhi,
hingga sang Kala pengiringMu sejati.
Di altar suciMu, hambaMu berserah diri.
Di perempatan-perempatan itu, tersaji "caru-caru" suci.
Memohon ampunanMu, menetralisir sang bumi,
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!