Secara garis besar, terdapat beberapa sektor perekonomian yang terkena imbas Pandemi. Menurut Sri Mulyani, Menteri Keuangan Republik Indonesia, beberapa sektor yang terkena dampak signifikan adalah industri perhotelan, penerbangan, dan ketenagakerjaan.Â
Sektor-sektor industri tersebut merupakan salah satu penyumbang devisa negara. Akibatnya, devisa masing-masing sektor berkurang sehingga berdampak pada masa depan kondisi ekonomi Indonesia.(6)
Sektor Industri yang Terkena Dampak Pandemi
Pandemi COVID-19 menyebabkan lesunya kegiatan perekonomian di berbagai sektor. Sektor yang cukup terdampak adalah sektor perhotelan. Hariyadi P. Sukamdani, Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), menyatakan bahwa hanya terdapat 30% kamar hotel yang terisi di kawasan DKI Jakarta.Â
Pernyataan tersebut didukung oleh Sri Mulyani. Beliau juga menambahkan bahwa di beberapa tempat, tingkat okupasi telah menurun sebesar 90% dari sekitar 6000 hotel di Indonesia. Fenomena ini menunjukkan bahwa hanya terdapat sekitar 10% dari kamar hotel yang terisi. (6,7) Hal serupa juga terjadi pada bisnis perhotelan di daerah Bali.Â
Pada masa pandemi ini, PHRI mencatat rata-rata okupasi hotel di daerah tersebut berada pada angka 20%. Hal tersebut mengindikasikan bahwa banyak sekali kamar hotel yang tidak ditempati, bahkan di kawasan pariwisata seperti Ubud, Legian, Kuta, dan Jimbaran.(7)
Menurut Hariyadi P. Sukamdani, okupasi yang turun akan memengaruhi sistematika karyawan di tiap hotel yang mengalami hal tersebut. Hal yang mungkin terjadi adalah pemotongan waktu kerja karyawan. Imbas dari kondisi tersebut adalah penurunan nilai gaji yang diterima oleh karyawan.Â
Walaupun begitu, pemangkasan gaji karyawan bukanlah tindakan semata-mata yang dilakukan untuk merugikan karyawan. Langkah ini bertujuan untuk menjaga arus kas (cash flow) perusahaan tetap ideal dan menekan biaya operasional untuk keberlangsungan bisnisnya.(6,7)
Angka tersebut menurun secara drastis apabila dibandingkan dengan jumlah wisatawan pada awal tahun 2020, yaitu sebesar 1,3 juta kunjungan. Hal ini menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 memiliki dampak negatif yang cukup signifikan sektor pariwisata (9)
Imbas pada Sektor Ketenagakerjaan