Peninggalan Cro-Magnon
Berbeda dengan Neanderthal yang berburu dengan cara nomaden dan menggunakan perkakas yang sederhana, seperti batu dan tombak. Lain halnya dengan Cro-Magnon yang memanfaatkan batu, tulang dan kayu secara baik untuk membangun rumah, mendirikan tempat perapian, dan berburu hewan dalam kelompok besar. Berdasarkan penemuan Cro-Magnon menunjukkan diferensiasi fungsi perkakas yang kompleks, seperti jarum jahit, mata kail, alat ukir, dan mata tombak yang tajam daripada batu. Populasi Cro-Magnon tidak hanya memburu untuk makan dan meramu, namun membuat pakaian dan pemukiman.
Kehadiran Cro-Magnon Menggeser Neanderthal
Kenaikan Cro-Magnon yang pesat di Eropa dan penurunan Neanderthal secara simultan. Kondisi ini sulit diterima jika kita menganggap tidak ada pengaruh antara keduannya. Penjelasan bagaimana Neanderthal punah karena tekanan berat yang dihasilkan dari pendatang yang jauh lebih terorganisir, memiliki peralatan berburu yang lengkap dan masyarakat yang kompleks.Â
Secara fisik, Neanderthal akan mudah menggeser Cro-Magnon dalam pertandingan individu, namun sekelompok Neanderthal tidak akan mampu mengalahkan kelompok besar Cro-Magnon yang bersenjata lebih canggih. Tanda kepunahan Neanderthal dimulai pada 35.000 sebelum masehi yang ditunjukkan semakin menurunnya jumlah fosil dan perkakas yang ditinggalkan. Dalam kurun waktu 5.000 tahun, populasi mereka tidak bersisa.
Penyelidikan DNA Neanderthal dan Cro-Magnon
Penyelidikan DNA membuktikan, antara Neanderthal dan Cro-Magnon tidak terjadi percampuran genetik. Hal ini berarti interaksi yang mereka lakukan bersifat kompetisi tanpa adanya hubungan perkawinan sama sekali. Setelah kepunahan neanderthal, wilayah yang ditempati dan diambil alih oleh Cro-Magnon hingga 15.000 tahun lalu.
Kepunahan Cro-Magnon
Adanya gelombang populasi pada 20.000-14.000 tahun lalu, yaitu homo sapiens datu manusia modern yang bermigrasi dari Timur Tengah yang memiliki kebudayaan yang jauh lebih maju, peralatan yang jauh lebih lengkap, dan memiliki masyarakat yang kompleks dengan kemampuan bertani membuat Cro-Magnon terisolasi dengan teknologi sederhana yang membuat mereka tersingkir dan menuju kepunahan.
Referensi:
Yanto, A. (2022). Hukum dan Manusia: Riwayat Peralihan Homo Sapiens hingga Homo Legalis. Penerbit SEGAP Pustaka.