Mohon tunggu...
kerrin destalia
kerrin destalia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Sedang kuliah

Semua suka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bagaimana Interaksi yang Terjadi antara Neanderthal dan Cro-Magnon

18 Desember 2022   08:19 Diperbarui: 18 Desember 2022   08:46 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Neanderthal merupakan anggota genus homo yang telah punah dan berasal dari zaman pleistosen. Neanderthal ditemukan berada di Eurasia, dari Eropa Barat hingga Asia Tengah dan Utara. Neanderthal disematkan sesuai lokasi pertama ditemukannya yaitu di Lembah Neander, Jerman. 

Fosil Neanderthal menunjukkan bahwa jejak evolusi yang terpisah dari Homo erectus sekitar 600.00-500.00 tahun lalu. Fosil tertua Neanderthal ditemukan sekitar 130.000 tahun lalu, sebagian besar fosil populasi Neanderthal berusia 74.00 tahun lalu dan tanda kepunahan terjadi sejak 40.000 tahun lalu. Di atas 30.000 tahun, tidak ditemukan lagi fosil dan perkakas Neanderthal, hal ini kemungkinan besar karena spesies ini punah.

Rentang hidup Neanderthal berlangsung antara 150.000-30.000 tahun. Neanderthal memiliki kemampuan adaptasi secara baik dengan iklim zaman es terakhir yang terjadi. 

Kemampuan hidup pada suhu dingin memungkinkan mereka mengekspansi wilayah Eropa, namun berdasarkan bukti-bukti arkeologi mereka tidak sempat melakukannya. Penyebaran Neanderthal terhenti di Selatan Inggris, Utara Jerman, dan sekitar laut kapsi sebelum punah.

Bentuk Fisik dan Peninggalan Neanderthal

Neanderthal memiliki bentuk kranial yang pastinya berbeda dengan manusia modern. Kapasitas otak mereka 10% lebih tinggi, tampilan fisik lebih besar dan lengan lebih panjang dari manusia modern kebanyakan. Jika seorang manusia modern berjabat tangan dengan Neanderthal kemungkinan beresiko mengalami keretakan tulang telapak dengan kekuatan tangan yang jauh diatas kita.

Temuan perkakas Neanderthal menggunakan batu dengan tangan untuk berburu dan membangun tempat tinggal. Alat-alat tersebut memiliki spesialisasi fungsi, contohnya tombak kayu yang memiliki mata batu lancip. Alat tersebut digunakan untuk berburu mamalia yang lambat dan berbulu. Temuan juga mengarahkan bahwa mereka menggunakan kulit hewan sebagai pakaian, penggunaan api untuk memasak.

Kepunahan Neanderthal

Meskipun memiliki kemampuan adaptasi yang baik dengan lingkungan, namun populasi Neanderthal mengalami penyusutan dengan bukti fosil semakin berkurang bahkan hilang pada 30.000 tahun. Penurunan populasi ini disusul dengan kenaikan Cro-Magnon dari Eropa. 

Kemunculan Cro-Magnon

Manusia Cro-Magnon merupakan sekelompok manusia pemburu dan peramu yang diperkirakan memasuki Eropa dari Timur Tengan pada 40.000 tahun lalu. Cro-Magnon diambil dari tempat penampungan batu yaitu tempat pemukiman manusia ini di barat daya Prancis pada tahun 1868. Louis Lartet seorang ilmuwan yang mengusulkan nama Homo Sapiens Fossilis sedangkan W.K. Gregory memberi nama Homo Sapiens Cro-Magnon Esis untuk merujuk pada salah satu kerabat dekat dari homo sapiens. Secara genetik, manusia Cro-Magnon memiliki ciri lebih modern daripada Neanderthal dan memiliki perkembangan cara hidup yang lebih baik.

Peninggalan Cro-Magnon

Berbeda dengan Neanderthal yang berburu dengan cara nomaden dan menggunakan perkakas yang sederhana, seperti batu dan tombak. Lain halnya dengan Cro-Magnon yang memanfaatkan batu, tulang dan kayu secara baik untuk membangun rumah, mendirikan tempat perapian, dan berburu hewan dalam kelompok besar. Berdasarkan penemuan Cro-Magnon menunjukkan diferensiasi fungsi perkakas yang kompleks, seperti jarum jahit, mata kail, alat ukir, dan mata tombak yang tajam daripada batu. Populasi Cro-Magnon tidak hanya memburu untuk makan dan meramu, namun membuat pakaian dan pemukiman.

Kehadiran Cro-Magnon Menggeser Neanderthal

Kenaikan Cro-Magnon yang pesat di Eropa dan penurunan Neanderthal secara simultan. Kondisi ini sulit diterima jika kita menganggap tidak ada pengaruh antara keduannya. Penjelasan bagaimana Neanderthal punah karena tekanan berat yang dihasilkan dari pendatang yang jauh lebih terorganisir, memiliki peralatan berburu yang lengkap dan masyarakat yang kompleks. 

Secara fisik, Neanderthal akan mudah menggeser Cro-Magnon dalam pertandingan individu, namun sekelompok Neanderthal tidak akan mampu mengalahkan kelompok besar Cro-Magnon yang bersenjata lebih canggih. Tanda kepunahan Neanderthal dimulai pada 35.000 sebelum masehi yang ditunjukkan semakin menurunnya jumlah fosil dan perkakas yang ditinggalkan. Dalam kurun waktu 5.000 tahun, populasi mereka tidak bersisa.

Penyelidikan DNA Neanderthal dan Cro-Magnon

Penyelidikan DNA membuktikan, antara Neanderthal dan Cro-Magnon tidak terjadi percampuran genetik. Hal ini berarti interaksi yang mereka lakukan bersifat kompetisi tanpa adanya hubungan perkawinan sama sekali. Setelah kepunahan neanderthal, wilayah yang ditempati dan diambil alih oleh Cro-Magnon hingga 15.000 tahun lalu.

Kepunahan Cro-Magnon

Adanya gelombang populasi pada 20.000-14.000 tahun lalu, yaitu homo sapiens datu manusia modern yang bermigrasi dari Timur Tengah yang memiliki kebudayaan yang jauh lebih maju, peralatan yang jauh lebih lengkap, dan memiliki masyarakat yang kompleks dengan kemampuan bertani membuat Cro-Magnon terisolasi dengan teknologi sederhana yang membuat mereka tersingkir dan menuju kepunahan.

Referensi:

Yanto, A. (2022). Hukum dan Manusia: Riwayat Peralihan Homo Sapiens hingga Homo Legalis. Penerbit SEGAP Pustaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun