Andai waktu dapat berputar kembali
Agar dapat ku ulangi
Namun aku harap tanpa kehadiran memori itu
Rangkaian ingatan yang selama ini membebaniku
Namun apa daya
Semua sudah berlalu
Tak dapat kembali
Tiada gunanya
Hanya kini dan kedepannya lah perjalananku
Menuju impian yang ku dambakan
Aku harap tak akan bertemu lagi
Kisah pilu menyayat hati
Kalau hendak ku tumpahkan keluh kesah
Maka keluarkanlah
Biarkan sedu sedan itu mengalir di pipiku
Hingga tak lagi tersisa
Biarkan hujan turun dengan derasnya
Seraya menemaniku dalam duka
Biarkan awan membendung kesedihanku
Supaya gemuruh bisa membantu meluapkan perasaanku
Teruskan luapkan perasaan itu
Hingga pelangi datang menyambutku
Apabila aku melihat sepasang kupu -- kupu setelahnya
Biarlah mereka membawa pergi masa -- masa itu
Angin pun akan ikut serta membantu
Menerpa masa kelam itu ke tempat yang tiada satu pun dapat menemukannya
Bawalah ke tempat yang sangat jauh
Hingga aku tak melihatnya lagi
Saat memori masa kelam itu tak terlihat
Aku membiarkan angin membelai lembut kulitku
Rumput pun akan ikut menari dengan gemulainya bersamaku
Langit, awan, dan hangatnya sinar mentari akan ikut tersenyum menyeringai
Lalu biarlah bibir ini tersenyum
Biarkanlah bibir ini merasakan tawa
Bersenda gurau dalam canda
Tanpa ada luka hati yang menganga
Sekali lagi aku tak ingin bertemu dengan masa itu
Jika bertemu, sebisa mungkin ku buang jauh -- jauh
Kini ku hanya meneruskan perjalanku
Semua pasti berlalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H