Aku sedang menunggu
Sesuatu yang tak tentu
Aku sedang menanti
Menanti yang tak pasti
Aku hanya termenung seorang diri
Di tengah ilalang yang sedang asyik menari
Dikala itu
Saat aku mengenalmu
Aku tak tahu ini apa
Gemetar tubuhku merasakannya
Merona pipiku dibuatnya
Saat kau berdiri di hadapanku
Betapa aku menjadi kaku seperti membeku
Bila membuka sepatah kata
Sulitnya bibirku membuka suara
Apa ini perasaanku?
Aku hanyut dalam tatapanmu
Jika kau memang lebah yang ku dambakan
Akankah aku menjadi bunga yang kau singgahi untuk pertama dan terakhir?
Jika kau memang lebah yang selama ini ku nantikan
Akankah kau selalu singgah padaku atau hanya sementara lalu mencari bunga yang baru?
Atau jika kau seorang yang sedang berlayar
Akankah aku jadi tempat pelabuhan terakhir yang kau cari?
Jika suatu saat kita ditakdirkan untuk berlayar mengarungi samudera berdua
Akankah kita terus mengemudikan kapalnya?
Walau badai dan ombak mencoba menghadang
Lalu jika aku menjadi bulan di tengah gelap gulita
Apakah kau selalu menjadi bintang yang menemani sunyiku?
Andaikan kau tahu
Inilah perasaanku
Kau mungkin tak tahu
Ada kejora terselubung dalam benakku
Setiap ku memandangmu
Kejora itu semakin terpancar walau tak terlihat olehmu
Aku berusaha menyingkirkan pancaran itu
Namun ia selalu berputar di otakku
Mengalir dalam denyut nadiku
Lalu singgah dihatiku
Mungkinkah suatu hari nanti kau tahu?
Mungkinkah suatu hari kau melihat kejora itu?
Kejora yang selama ini terselubung
Dibalik dinginnya sikapku
Entahlah, aku biarkan semua itu mengalir seperti air begitu saja
Aku juga membiarkan bunga merekah dengan indahnya
Lalu ku biarkan dedaunan berguguran mengelilinginya
Lalu angin akan membawanya dan membisikkannya ke telinga indahmu
Kemudian ku biarkan kupu -- kupu beterbangan kesana - kemari
Ku biarkan pohon dan bunga menjadi tempat kupu - kupu bernaung
Dibalik sayap lemahnya
Sampai kau melihatnya
Apa kau melihat semua itu?
Apa kau mendengar isi hatiku?
Apakau merasakan tatapan yang semakin larut seiring ukiran namamu?
Semakin melekat menguasaiku
Ku harap kau melihatnya
Suatu hari nanti
Kau akan mendengar kalimat yang tak pernah ku ungkapkan
Dari bibirku yang terdiam beribu bahasa selama menatapmu
Suatu saat nanti, kau dapat melihatkejora terselubung itu
Yang akan terpancar dibenakmu
Untuk menyatukan dua insan yang lagi tak bersama
Yaitu kau dan aku yang kemudian menjadi kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H