Mohon tunggu...
Kerisman Halawa
Kerisman Halawa Mohon Tunggu... Editor - -

-

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi "Angin"

10 September 2019   22:12 Diperbarui: 10 September 2019   22:19 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terhempas bau bangkai semerbak percikan perih

Menebus pintasan hidung jalan udara

Tak tahu dari mana arah datangnya kesegaran

Pergi membawa kehangatan diantara alam sekitar

Debu jalanan dan kertas plastik pun berhemburan terbang riang

Entah tak tahu dari Utara atau dari Barat

Menerpa Kejiwa dan tubuh ikut bersenandung meratap kedinginan

Akibat angin spoin-spoin tanpa tapak tilas

Bunyi gitar ku mainkan senandung jiwa mendatangkan kehangatan

Terpikir dalam benak Ku akan datang hujan

Jiwa Ku terkurung dan tidak bebas ceria

Akibat dorong angin menerpa pintu belahan rumah kaca

Bumi merasa kedinginan dan langit pun mulai mendung

Apalagi dilimbas dengan angin dan hemburan tetesan air

Hari semakin gelap dan ingin malam mendatang

Telihat centang kamera di belakang ternyata petir yang menyambar, ooooooh

Medan, 10 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun