Clothing Comunity kembali menggelar kegiatan Lombok Clothing Festival (Locofest) 2023, sekaligus merayakan 10 tahun event clothing terbesar se-Nusa Tenggara Barat (NTB)."Karena ini merupakan pagelaran Locofest ke 10 sejak tahun 2012, setelah sebelumnya pada 2020 dan 2021 kita vakum karena corona," kata Dori, salah satu panitia saat ditemui di Mataram, Jumat (6/10).
Mengusung tema "The Spirit of a Decade", LombokDori mengatakan Locofest yang sebelumnya biasa diselenggarakan oleh event organizer (EO), justru dalam dua tahun terakhir dipegang langsung oleh komunitas clothing Lombok.
Kata dia, meskipun namanya Lombok Clothing Comunity, tapi mereka tidak hanya menaungi clothing di Pulau Lombok saja, tapi juga yang ada di seluruh NTB, Sehingga cakupannya menjadi lebih besar lagi.
Tahun ini sendiri, Locofest diikuti oleh 12 brand lokal yang ikut berpartisipasi.
"Ada Lombok Hardcore, Â Anything Apparel, Lovlar, Brigt Heart, Schoneht, Electra Diamond, Muma, Pilpup, Lucky Light Candy, TRINSK, Southern Pleaseure, dan Vasted," tambahnya.
Dori menegaskan kehadiran Locofest ada sebagai wadah tidak hanya bagi brand lokal, tapi juga bagi band lokal maupun komunitas lain yang saling berkaitan.
"Banyak orang yang mencari nafkah dari industri ini. Ada sablon baju, sablon plastik, penjual kain, hingga penjaga toko, Itu yang kita jaga,"
"Dengan adanya Locofest maka ada wadah bagi brand maupun band lokal ini untuk berkembang, makanya kami dari komunitas menjaga agar Locofest ini selalu ada," katanya.
Adapun Locofest tahun ini turut dimeriahkan oleh band punk kenamaan Indonesia yakni Rocket Rockers yang akan tampil pada hari pertama, sedangkan dua hari terakhir akan diisi oleh beberapa penampilan hiburan lain dari band lokal.
Saat ditanya terkait persaingan pangsa pasar modern saat ini, Dori meyakini dan menegaskan bahwa brand lokal percaya akan kualitas dan identitas dari brand mereka, terlebih dengan sudah adanya pasar tersendiri dari setiap brand
"Mereka percaya, orang yang tahu akan kualitas suatu brand itu pada akhirnya akan kembali  ke brand itu sendiri. Intinya ada harga, ada kualitas,"
"Komunitas clothing lokal disini menjunjung tinggi kualitas, baru harganya, kalau kualitasnya sudah baik maka orang akan datang sendiri," tutupnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H