Mohon tunggu...
Renita Yulistiana
Renita Yulistiana Mohon Tunggu... Guru - Pendidikan

I wish I found some better sounds no one's ever heard ❤️😊

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Ulasan Buku Seorang Pria yang Melalui Duka dengan Mencuci Piring

2 Maret 2024   13:16 Diperbarui: 2 Maret 2024   13:18 1088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buku ini adalah salah satu bacaan yang saya senangi. Sebuah hadiah ulang tahun dari rekan kerja, Ratih Ardianti namanya. Saya menamati buku ini saat perjalanan ke Lampung minggu lalu, persis saat dalam kondisi ragu dan sering bertanya "Kenapa harus saya?"

Buku ini ditulis oleh dr. Andreas Kurniawan, Sp. KJ yang dikenal @dr.ndreamon di sosial media. Ia merupakan seorang psikiater dan banyak bercerita tentang kehilangan anaknya yang bernama Hiro. 

Kisahnya dalam buku ini, bagi saya sangat membantu pembaca dalam proses penerimaan kehilangan seseorang agar tidak terpuruk dalam keadaan, tapi menjalani hidup dan menikmati seada-adanya.

Pada bab "Tutorial Mencuci Piring" misalnya, buku ini menuntun pembaca untuk "release" melalui aktivitas mencuci piring secara mindful dengan perumpamaan melalui enam langkah: (1) Buang sisa makanan ke tempat sampah; (2) Bilas piring dengan air mengalir; (3) Rendam alat makan di dalam air, tambahkan sabun bila ada noda yang lengket; (4) Cuci piring dan alat makan dengan spons, mulai dari yang paling sedikit nodanya; (5) Keringkan peralatan makan yang sudah selesai dicuci; dan (6) Rutin membersihkan spons di area pencucian. 

Bab ini memantik saya untuk mendukung revisi UU Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan Pasal 93, agar memperbarui jumlah cuti berkabung tidak hanya dua hari.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Buku ini juga bisa disebut glosarium kesehatan mental, karena banyak ditemukan istilah medis dan kejiwaan yang memberikan wawasan baru pada pembaca, seperti "Do Not Resuscitate (DNR)", sebuah upaya untuk memberikan bantuan hidup bagi seseorang yang mengalami henti napas dan jantung. Pun Ruminasi, sebuah kondisi saat kita selalu merasa bersalah dalam sebuah penyesalan.

Buku ini tidak hanya mengekspos sebuah cerita kehilangan, tapi pembaca juga dibantu untuk menata hati dan cara berpikir. Bahwasanya, kesedihan, rasa sakit, kekecewaan itu semua bersifat sementara. 

Tapi, kita punya pilihan untuk meletakkan rasa itu ke dalam wadah yang lebih besar, yaitu penerimaan melalui sebuah kebiasaan. Salah satunya, melalui duka dengan aktivitas mencuci piring.

Dok. Pribadi
Dok. Pribadi
Buku ini laksana paket lengkap untuk mengapresiasi diri, seperti bab "Tangis, Tisu, dan Mengapa Perlu Mengalami Pilu". Kisah Arthur Ashe, pria kulit hitam pertama yang memenangkan kompetisi tenis US Open, Australian Open, dan Wimbledon. 

Konon, dalam operasi jantungnya tahun 1983, ia mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV. Setelah tersebar ke penjuru dunia, ia mendapat surat dari penggemar yang berisi, "Mengapa Tuhan memilihmu untuk mengalami kejadian ini?"

Lalu, ia menjawab:
"Ketika aku mengangkat piala juara, aku tidak menanyakan kepada Tuhan, Mengapa Aku?"
"Ketika mengalami rasa sakit, aku seharusnya tidak menanyakan kepada Tuhan, Mengapa Aku?"
"Dan, aku berharap suatu hari aku bisa berhenti bertanya, Mengapa Aku?"

Terima kasih dr. Andreas!
Terima kasih Kak Ratih!
Fighting!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun