-Puan Maharani (PDI Perjuangan) sebagai Ketua DPR;
-Azis Syamsuddin (Golkar) sebagai Wakil Ketua DPR/Koordinator Bidang Politik dan Keamanan;
-Sufmi Dasco Ahmad (Gerindra) sebagai Wakil Ketua DPR/Koordinator Bidang Ekonomi dan Keuangan;
-Rachmad Gobel (NasDem) sebagai Wakil Ketua DPR/Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan;
-Muhaimin Iskandar (PKB) sebagai Wakil Ketua DPR/Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat;
-Joko Widodo sebagai Presiden RI (tambahan)
Saya melakukan tinjauan sederhana dengan mengamati sosial media para tokoh di atas. Hasilnya? Hanya dua di antara lima tokoh yang mengucapkan "Selamat Hari Guru Sedunia" melalui instagram mereka. Kecuali Azis Syamsudin, tidak dalam hitungan, karena saya tidak temui akun instagramnya. Namun, perlu diketahui kelima akun centang biru ini, serempak mengucapkan "Dirgahayu TNI".
Sekarang, saya sudah paham. Mengapa mereka memilih hari ini untuk meresmikan Omnibus Law. Saya harus memaklumi sih. Padahal, guru adalah salah satu pihak yang membawa mereka menduduki jabatan sekarang. Ah, I see. Mungkin, mereka lupa.
Tapi maaf, di mata saya. Dewan Perwakilan Rakyat dan presiden sudah kentang sekali, layaknya anak durhaka, yang tega meninggalkan orangtuanya di panti jompo. Begitu saja.
Lagian, dari sekian banyak hari. Kenapa sih harus memilih Hari Guru Sedunia untuk sahkan Omnibus Law, yang hanya membuat sesak pendidikan?
Sekali lagi, ini hanya opini.
Renita Yulistiana
5 Oktober 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H