Ternyata, ada banyak sekali suara yang selama ini kita singkirkan. Saya tahu, keadaan ini memang sangat berat bagi guru, siswa, dan orangtua. Bukan hanya sebatas kuota dan jaringan internet. Beban guru yang harus menuntaskan bab dalam kurikulum tahun ajaran. Serta belum ada pedoman sebagai pakem pembelajaran saat ini. Beban siswa yang harus mengerjakan tugas tanpa dijelaskan materi. Juga, beban orangtua yang bertambah bukan hanya mendampingi tapi juga menggantikan peran guru di rumah.
"Jadi, apakah kita sudah siap untuk menerapkan pembelajaran elektronik dan jarak jauh untuk seterusnya?"
Jawabannya, kita masih pada tahap beradaptasi dengan suasana yang baru--dan sudah saatnya kita bergerak dan saling membantu. Terutama para komunitas, lembaga, dan yayasan yang fokus dalam hal pendidikan.
***
Tulisan ini hanyalah sebuah opini. Penulis secara sadar mengakui bahwa masih perlu melakukan banyak riset dan referensi kejadian di lapangan. Semoga, pendidikan Indonesia segera menuju ke arah yang lebih baik