Lalu kenapa pengobatan homeopati masih saja menjadi pilihan di masa sekarang?
Fenomena pasien memilih pengobatan alternatif banyak dilakukan dengan diawali dari mencoba pengobatan konvensional. Hal tersebut dikarenakan pengobatan konvensional sampai saat ini merupakan pengobatan yang secara pembuktian ilmiah sudah teruji dan menjadi pengobatan yang canggih dengan berbagai ilmu dan alat medisnya. Namun, lebih lanjut dijelaskan bahwa kondisi membaik hanya setelah mengkonsumsi obat dan pada beberapa jam setelahnya tubuh menjadi tidak baik. Dampak pada hal ekonomi pun menjadi suatu hal yang dikeluhkan, bahwa biaya pengobatan medis yang mahal tetapi kondisi tubuh tidak kunjung membaik dapat menjadi penyebab kita memilih pengobatan alternatif.
Pengobatan alternatif masih banyak dipilih oleh pasien karen harganya yang murah, mudah ditemukan dan manjur (Triratnawati, 2010).
Pasien lebih memilih untuk menggunakan pengobatan alternatif selain karena harganya yang murah juga dikarenakan minimnya efek samping yang akan terjadi pada tubuh dan dijelaskan lebih lanjut bahwa pasien juga ingin terbebas dari efek samping obat yang diperoleh dari pengobatan konvensional.
Alasan pasien memilih pengobatan alternatif juga dikarenakan pengobatan alternatif memiliki proses yang sederhana daripada pengobatan medis (Fanani & Dewi, 2014).
Jika homeopati adalah pseudosains maka apa yang membuatnya berhasil?
Secara psikologis, praktisi homeopati memanfaatkan self-acceptance yang dimiliki oleh para pasien. Self-acceptance atau penerimaan diri memiliki peranan penting bagi pasien dalam upaya penyembuhan penyakitnya.
Menurut Sartain dalam Handayani 2000 (dalam Citra & Eriany 2015) Penerimaan diri adalah suatu kemampuan individu untuk menerima diri apa adanya dan mengakui keberadaan dirinya secara objektif.
Ketika pasien memiliki penerimaan diri yang baik bukan berarti membuat pasien pasrah atau tidak ingin melakukan pengobatan apapun, tetapi pasien akan tetap berusaha untuk mendapatkan pengobatan yang baik agar penyakitnya dapat sembuh.
Selain self-acceptance, praktisi homeopati juga memanfaatkan trust atau rasa percaya yang dimiliki oleh pasien.
Mayer, Davis dan Schoorman (1995) menjelaskan bahwa kepercayaan adalah kesediaan satu pihak untuk memercayai pihak lainnya berdasarkan harapan pihak lain akan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya.