Mohon tunggu...
KEONA BANE MUHAMMAD LUBIS
KEONA BANE MUHAMMAD LUBIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif Psikologi Universitas Brawijaya 2022

Hi, I'm keona. I am a student of Psychology Studies, Faculty of Social and Political Sciences, Universitas Brawijaya. I am an optimistic person who loves to learn, listen, solve problems, analyze and discuss. I have experience teaching, writing scripts, leading several projects/organizations and working in creative fields. Working with a team or individually, both are fine with me. I am interested in getting more experience especially to improve my work ethic especially in Industrial and Organizational Psychology.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Dibalik Keberhasilan Pengobatan Alternatif yang Pseudosains

4 Desember 2022   23:03 Diperbarui: 4 Desember 2022   23:24 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Apa yang Anda pikirkan ketika mendengar tentang pengobatan alternatif?

Ya, pikiran kita akan langsung tertuju pada kata dukun, urut, pengobatan tercepat, dan lain sebagainya. Lantas bagaimana penjelasan secara pasti mengenai pengobatan alternatif hingga keterkaitannya dengan pseudosains dan psikologi? Mari kita simak penjelasannya berikut ini.

Pengobatan Alternatif

Pengobatan alternatif adalah segala usaha pendekatan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda dari apa yang biasanya ditangani oleh pengobatan konvensional.

National Institute of Health, 2005 (disitat dalam Kamaluddin 2010) menyebutkan bahwa terapi alternatif adalah sekumpulan sistem pengobatan dan perawatan kesehatan, praktik dan produk yang secara umum tidak menjadi bagian dari pengobatan konvensional.

Pengobatan alternatif cenderung bersifat komplementer dan tidak dapat dijadikan sebagai substitusi bagi pengobatan medis konvensional. Sepanjang sejarah, pengobatan alternatif dan pengobatan konvensional selalu ada dalam praktik kehidupan sehari-hari. Pengobatan ini bukan hanya didasarkan pada paradigma alternatif (paradigma yang melibatkan interpretasi/asumsi dasar peneliti), melainkan juga dapat didasarkan pada hipotesis biokimia yang belum terbukti. 

Homeopati

Salah satu topik yang paling kontroversial dari pengobatan alternatif adalah homeopati. Homeopati adalah sistem pengobatan yang melibatkan terapi individu menggunakan zat yang sangat cair yang bertujuan untuk memicu sistem alami tubuh dalam proses penyembuhan. Homeopati umumnya didistribusikan dalam bentuk tablet dan pengobatan ini merupakan salah satu terapi komplementer yang paling umum digunakan oleh para penderita kanker, alergi, dan lain sebagainya. Mereka mengatakan bahwa tubuhnya terasa lebih baik ketika melakukan pengobatan homeopati meskipun tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa homeopati membantu proses penyembuhan, bahkan para peneliti percaya bahwa homeopati justru memiliki efek plasebo.

Hal ini memunculkan banyak pertanyaan, apakah homeopati termasuk dalam termasuk ke dalam teori pseudosains atau bukan?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu mengetahui, apa itu pseudosains? Secara sederhana, pseudosains adalah sebuah ilmu yang palsu. Secara umum, pseudosains merupakan pengetahuan atau keyakinan yang dianggap sebagai sesuatu yang ilmiah, padahal tidak dapat dibuktikan ataupun diuji dengan metode ilmiah yang ada. Perbedaan utama antara pseudosains dengan sains terletak pada konsep falsifiabilitas, yakni pembuktian bahwa suatu pandangan, pernyataan, atau teori dapat difalsifikasi atau dibuktikan salah melalui observasi atau uji coba fisik. Dalam hal ini, sains mencari bukti yang memiliki kemungkinan untuk dapat menyanggah teorinya, sedangkan pseudosains cenderung mencari bukti yang mendukung teorinya.

Homeopati bukanlah obat. Studi yang mengklaim bahwa homeopati memiliki beberapa manfaat  kesehatan sangatlah cacat, tidak akurat, dan dirancang dengan buruk. Homeopati adalah suatu sistem kepercayaan yang gigih. Homeopati bukanlah suatu pendekatan ilmiah yang digunakan untuk proses penyembuhan dan hal tersebut tidak dapat diterima sebagai bagian dari naturopati atau obat-obatan. Efektivitas homeopati berasal dari efek plasebo dan interaksi antara pasien dengan terapisnya. Mayoritas praktisi dan pasien homeopati kurang menyadari keberadaan efek plasebo yang dihasilkan dari kekuatan sugesti. Akan tetapi, hal ini tidak dapat mengubah fakta bahwa hasil yang mereka dapat mengenai homeopati adalah sebuah kesalahan dan dapat membahayakan kesehatan.

Lalu kenapa pengobatan homeopati masih saja menjadi pilihan di masa sekarang?

Fenomena pasien memilih pengobatan alternatif banyak dilakukan dengan diawali dari mencoba pengobatan konvensional. Hal tersebut dikarenakan pengobatan konvensional sampai saat ini merupakan pengobatan yang secara pembuktian ilmiah sudah teruji dan menjadi pengobatan yang canggih dengan berbagai ilmu dan alat medisnya. Namun, lebih lanjut dijelaskan bahwa kondisi membaik hanya setelah mengkonsumsi obat dan pada beberapa jam setelahnya tubuh menjadi tidak baik. Dampak pada hal ekonomi pun menjadi suatu hal yang dikeluhkan, bahwa biaya pengobatan medis yang mahal tetapi kondisi tubuh tidak kunjung membaik dapat menjadi penyebab kita memilih pengobatan alternatif.

Pengobatan alternatif masih banyak dipilih oleh pasien karen harganya yang murah, mudah ditemukan dan manjur (Triratnawati, 2010).

Pasien lebih memilih untuk menggunakan pengobatan alternatif selain karena harganya yang murah juga dikarenakan minimnya efek samping yang akan terjadi pada tubuh dan dijelaskan lebih lanjut bahwa pasien juga ingin terbebas dari efek samping obat yang diperoleh dari pengobatan konvensional.

Alasan pasien memilih pengobatan alternatif juga dikarenakan pengobatan alternatif memiliki proses yang sederhana daripada pengobatan medis (Fanani & Dewi, 2014).

Jika homeopati adalah pseudosains maka apa yang membuatnya berhasil?

Secara psikologis, praktisi homeopati memanfaatkan self-acceptance yang dimiliki oleh para pasien. Self-acceptance atau penerimaan diri memiliki peranan penting bagi pasien dalam upaya penyembuhan penyakitnya.

Menurut Sartain dalam Handayani 2000 (dalam Citra & Eriany 2015) Penerimaan diri adalah suatu kemampuan individu untuk menerima diri apa adanya dan mengakui keberadaan dirinya secara objektif.

Ketika pasien memiliki penerimaan diri yang baik bukan berarti membuat pasien pasrah atau tidak ingin melakukan pengobatan apapun, tetapi pasien akan tetap berusaha untuk mendapatkan pengobatan yang baik agar penyakitnya dapat sembuh.

Selain self-acceptance, praktisi homeopati juga memanfaatkan trust atau rasa percaya yang dimiliki oleh pasien.

Mayer, Davis dan Schoorman (1995) menjelaskan bahwa kepercayaan adalah kesediaan satu pihak untuk memercayai pihak lainnya berdasarkan harapan pihak lain akan melakukan tindakan tertentu yang penting bagi pihak yang memercayainya.

Ketika pasien percaya akan pengobatan alternatif yang sudah disarankan oleh lingkungan sekitarnya, maka pasien akan memilih dan menggunakan pengobatan alternatif sebagai upaya penyembuhan penyakit.

Kesimpulan

Pengobatan alternatif adalah segala bentuk usaha yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang berbeda dari yang biasa ditangani oleh pengobatan konvensional. Salah satu pengobatan alternatif yang sering digunakan adalah homeopati, yakni pengobatan dengan menggunakan zat yang sangat cair. Pengobatan homeopati tidak dapat dibuktikan secara ilmiah, dan dianggap oleh para peneliti bahwa homeopati memiliki efek plasebo dan bisa berbahaya bagi pasien. Pada beberapa kesempatan homeopati dapat berhasil tetapi bukan karena efek dari obatnya, melainkan dari sugesti yang diberikan oleh terapis serta self-acceptance dan trust yang dimiliki oleh pasien.

Referensi

Administrator. (2017). Pseudoscience in popular psychology - iresearchnet. Psychology. https://psychology.iresearchnet.com/popular-psychology/pseudoscience-in-popular-psychology/#:~:text=Pseudoscience%20is%20simply%20false%20science,boundary%20demarcating%20the%20essential%20difference

Andira, D. A., Pudjibudojo, J. K. (2020). Pengobatan Alternatif Sebagai Upaya Penyembuhan Penyakit. Jurnal Insight Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Jember. 16(2). 393-396. 10.32528/ins.v%vi%i.2053 

Astran, J. (2021). Why is Homeopathy a Pseudoscience?. HealthMed.org. https://healthmed.org/why-is-homeopathy-a-pseudoscience/

Nah, Y. K. (2014). Pengobatan Alternatif. Jurnal Kedokteran Meditek. 12(32). https://doi.org/10.36452/jkdoktmeditek.v12i32.14 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun