Asumsi Keempat, yaitu skeptimisne dasar bahwa kemajuan negara dalam politik internasional sama seperti yang terjadi di dalam kehidupan politik domestik. Intinya adalah asumsi reaslime adalah sifat individualisme dan egois yang melekat dalam pribadi manusia, dan hal tersebut akan memicu adanya konflik karena sifat individualisme yang lebih mementingkan dirinya sendiri, dan negara-negara realime ini menganggap konflik dapat terselesaikan dengan cara perang.
Melihat bahwa yang terjadi di Rusia dan Ukraina saat ini, situasi yang sama terjadi ketika Rusia merasa cemas akan Ukraina yang secara geografis adalah negara yang berbatasan langsung dengan mereka.
Langkah-langkah Ukraina yang mensyaratkan bahwa mereka lebih condong terhadap aliansi barat atau Uni Eropa dan NATO menciptakan kondisi dimana Rusia cemas dan merasa harus menjunjung tinggi keamanan nasional nya sehingga muncul lah kondisi Security Dilemma.
Karena prospek NATO yang kian aktif di Eropa Timur, dan hubungan NATO dengan negara-negara Eropa Timur yang kian dekat menjadi hal yang perlu diwaspadai oleh Rusia. Bahkan NATO sudah mulai mendekati negara-negara eks Uni Soviet untuk bergabung bersama mereka.
Banyak pakar yang memberikan pandangan nya dalam perspektif reaslime, bahwa mengapa Rusia akhirnya menyerang Ukraina? Tujuan invasi ini untuk menjaga keamanan Rusia dari kekuatan NATO dan Amerika, karena Rusia harus memastikan keamanan nya, melihat pergerakan NATO yang kian aktif di Eropa Timur.
Ukraina yang secara geografis paling dekat dengan Rusia harus dikuasai, invasi yang dilakukan oleh Rusia terhadap Ukraina ini disinyalir memiliki tujuan agar Pemimpin Ukraina ini kembali jatuh di tangan orang pro-Rusia.
Rusia membombardir Ukraina untuk menggulingkan Pemerintahan Kiev melalui serangan militer. Karena Rusia masih dan akan tetap mengakui bahwa Ukraina adalah bagian dari Rusia yang tidak boleh terpengaruh oleh campur tangan barat. Jika invasi ini berhasil maka Rusia mendapatkan sekutu nya kembali untuk menghadapi musuh nya dan guna melakukan Balance of Power terhadap NATO dan Amerika.
Analisa Perang Rusia-Ukraina dalam Konsep Keamanan Non-Tradisional
Dalam memahami konsep Keamanan secara non-tradisional, kita perlu memahami bahwa adanya transformasi atau perubahan dari konsep keamanan dari tradisional menjadi non-tradisional. Berkaitan dengan transformasi yang terjadi, hal ini tidak lepas dengan adanya arus globalisasi dimana konsep keamanan non-tradisonal dapat dikaitkan dengan aktor yang terlibat.
Melihat kondisi dimana individu saat ini sudah tidak terikat negara dan hilang nya batas-batas negara, hal tersebut juga diikuti dengan perubahan-perubahan yang terjadu di dalam interaksi hubungan internasional, menjadikan konsep keamanan lebih luas lagi cakupan nya tidak hanya melulu soal militer dan perang. Jika pada analisis sebelumnya, sudah di definisikan bahwa keamanan tradisional identik dengan “power” melalui kapabilitas militer, senjata yang mengancam keamanan nasional.
Secara tradisional keamanan dipahami sebagai strategi pertahanan (survival). Transformasi konsep keamanan non-tradisional ditandai dengan peristiwa besar yaitu Perang Dingin yang dimana adanya peluasan aktor dan muncul isu-isu keamanan internasional selain militer, seperti ekonomi, lingkungan, kesehatan, hak asasi manusia, demokratisasi,dan masih banyak konflik sosial lainnya.