Kadang kekeuh menjadikan hobi tetap sebagai hobi juga nggak bisa berjalan mulus. Ada cerita seorang penyuka tanaman yang awalnya kekeuh nggak mau jualin tanamannya. Tapi akhirnya tergoda juga setelah tanamannya ditawar dua digit!
Selain ada godaan, kesukaan kita yang mendalam pada sesuatu akhirnya menjadikan kita ahli di bidang itu. Akibatnya? Kita jadi tempat bertanya. Kita diminta memberi pelatihan. Kita diminta untuk meng-endorse dan lain sebagainya. Jasa dan produk kita mulai dilirik. Di titik inilah mau nggak mau kita harus ngasih tarif profesional. Kalau nggak, kita bisa kewalahan sendiri atau jadi sumber kedengkian penyedia jasa profesional dalam bidang yang sama.
Menurut saya, nggak ada formula pasti dan sama untuk setiap orang. Apakah hobi harus terus jadi hobi? Apakah kita nggak boleh membuat pekerjaan kita jadi hobi (takutnya jadi terlalu menghayati, sampai lembur-lembur misalnya dan nggak peduli dibayar sekecil apa). Atau seberapa jauhkah hobi boleh dikomersilkan? Setiap orang saya punya batasnya sendiri-sendiri.
Saya sendiri merasa nyaman di sini. Saya jadikan hobi sebagai profesi dengan memeluk semua suka dukanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H