BERKISAH, BERKASIH, DAN BERPISAH
Hari raya keagamaan seperti Idul Fitri atau lebaran menjadi salah satu momentum berkumpulnya keluarga yang selama ini tidak menetap di suatu tempat. Dalam satu keluarga terutama keluarga besar biasanya anggota keluarganya tersebar di beberapa daerah. Bisa karena faktor pekerjaan, pernikahan, juga kemungkinan karena sedang mengenyam pendidikan di Perguruan Tinggi tertentu.
Bertemu setahun sekali dalam satu waktu yaitu lebaran memberikan perasaan bahagia yang pastinya dirasakan oleh setiap anggota keluarga. Orang tua bertemu dengan anak, kakak bertemu dengan adik, saudara berkumpul dengan sanak saudara lainnya, tali silaturahmi pun tetap terjaga. Berbagi kisah antara satu dengan lainnya memberikan banyak arti dan pelajaran tentang bagaimana setiap orang menjalani kehidupan yang berbeda-beda.
Perjalanan hidup setiap anggota keluarga membuat masing-masing keluarga memiliki rasa toleransi dan semakin mempererat tali persaudaraan di antara sesama anggota keluarga. Anggota keluarga yang lebih mampu secara ekonomi diharapkan mau memberikan perhatian lebih kepada anggota keluarga yang kurang mampu. Karena disitulah letak urgensi silaturahmi. Saling membantu dan saling berkasih sayang satu sama lain. Bukan malah sebaliknya, saling pamer kekayaan dan menyombongkan harta yang dimiliki. Jika demikian halnya, bisa jadi bukan makin erat persaudaraan tapi malah memperburuk dan merenggangnya tali kasih antar sesama saudara.
Berkisah, berkasih sayang, tibalah saatnya untuk kembali berpisah. Tentu saja ada saatnya bertemu, bersama, kemudian harus kembali bertebaran ke tempat tinggal masing-masing. Sudah menjadi sunatullah bahwa hidup harus tetap berjalan sesuai dengan kodrat dan iradat-Nya. Karena bumi ini begitu luas dan setiap orang telah memilih untuk mencari takdir-Nya masing-masing dengan berpencar ke seluruh penjuru bumi.
Dan cerita lebaran dengan segala kisahnya menjadi bagian yang tidak akan terlupakan bagi setiap orang yang merayakannya. Mudik, balik, macet, bertemu, berkisah, dan akhirnya berpisah untuk kemudian kembali terulang di hari raya berikutnya. Itu pun jika Yang Maha Kuasa masih menghendaki dan menakdirkan. Karena takdir Tuhan di atas segalanya.Â
Manusia hanya bisa berencana, berharap, dan bersandar pada-Nya. Keberkahan di hari raya itulah hakikat yang dicari. Menjadi manusia baru atau menjadi muslim yang lebih baik dari sebelumnya itulah yang diharapkan setelah hari raya usai dan kembali menjalani kehidupan seperti biasanya.
Berkah lebaran adalah berkah untuk semua...
Syawal 1444 H
Kensoes
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H