Langsung menyelimuti hati dengan nostalgia juga nuansa klasik. Apalagi bangunan bisa dibilang tidak berdinding. Hijaunya tanaman menyejukkan mata. Â Tampak juga gagahnya gunung Merapi Angin yang semilir juga semakin membikin betah berlama-lama di Waroeng Pitoelas.
2. Keunikan Menunya.
Menu makanan yang unik dan membikin penasaran. Ada Sego Babon, Sego Golong, Buto Galak dan Cangkem Buto. Kalau dibuat bahasa kekinian, artinya kurang lebih gini, Sego Babon = Nasi  Induk Ayam, Sego Golong sama dengan Nasi Kepal Bundar, Buto Galak  itu Monster yang Gualakk dan Cangkem Buto artinya Mulut Monster. Nah, bisa bayangkan rasanya makan monster? Soal rasa? Lidah tak akan pernah bohong deh... :)Â
Waroeng Pitoelas ini warung yang sarat dengan nilai filosofi yang tinggi.  Dari  yang disampaikan ibu Sinta, nama Pitoelas itu berasal dari angka Pitu (Tujuh) dan Sewelas (Sebelas) yang merupakan angka favorit inu Sinta. Dan ternyata pemilihan dua angka tersebut juga tidak sembarangan.Angka Pitu itu juga merupakan symbol dari harapan PITUlungan (pertolongan) dan  asa kaWELASan (rasa kasih). Doa yang terkandung adalah bahwa diharapkan selalu ada pertolongan dan welas asih Tuhan Allah yang maha Esa. Pemberian nama menu pun ada filosofi yang tinggi. Terutama Nasi Golong, yang melambangkan kebulatan tekat yang satu.
4. Ada gratisan lutisan.
 Bagi anda yang suka makan lutis, sering-sering datanglah ke Waroeng Pitoelas. Sebelum anda menikmati yummynya menu khas jawa klasik anda akan dimanjakan dengan lutisan yang nendang.
5. Tempat Selfy yang nyentrik.
Anda yang hobi selfy, di beberapa sudut Waroeng 17 Pitoe Las bisa menjadikan anda terlihat nyentrik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H