Ohh..Itulah cintamu yang pendam dan kau kubur di setiap malam.
Siapa engkau mendatangiku setiap waktu, melebur semua yang ku bangun di sini?
Aku tersenyum, sesekali mengerling.
Engkau akan tahu. Â Aku di sini memang untukmu.
Lagi, kau susun khouf lebih tinggi dari Thursina .
Pergilah, biarkan ku tenang dengan susunan yang ku bangun.
Aku tertawa kecil.
Bersama sayap  Hud hud ku usap puncak khoufmu.
Bertumbuhanlah kelopak kelopak bunga bersama harum kasturi
Ini hanyalah juz’u yang kau hias dengan keyakinanmu, bahwa engkau bisa sendiri.
Kau diam tergugu. Mata bening  menatap ragu.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!