Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Suatu Hari di Tanah Impian

17 Juni 2016   05:45 Diperbarui: 17 Juni 2016   07:29 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku pelihara?”

“Iya, engkau pelihara dengan membiarkan dirimu tidak yakin dengan dirimu sendiri. Bayang itu akan selalu berusaha mencekik atau mungkin membunuhmu. Dia adalah bagian dari dalam dirimu sendiri. Sisi hitammu. Sampai kapanpun dia akan selalu ada.”

Akemi menarik nafas. “Tidak bisakah aku bahagia dengan tidak lagi berurusan dengan kegelapan itu?

“Bisa, dan harus bahagia. Aku tidak ingin engkau  tidak bahagia, Akemi.”

“Maka dari itu, janganlah pergi. Temani aku, jaga aku dari sisi gelapku sendiri.”

Aku terdiam. Menatapnya dengan hati terasa penuh. Sesak. Kuraih wajahnya lalu kuusap pipi yang masih basah oleh tetesan air di matanya.

“Akemi, aku pergi juga demi kebaikanmu.” kataku dengan senyum. Sangat perih di hati.

“Bagaimana bisa?” Matanya tidak berkedip dengan kerlip kerlip pelangi di  bulatan matanya.

“Karena akan datang orang lain yang terbaik untukmu,” sahutku.

“Tidak, engkau bohong, Tidak ada orang selain dirimu yang datang ke sini!” Sedikit berteriak Akemi menahan tangis.

“Belum saatnya, karena aku masih ada di sini, nanti saat aku sudah pergi, sosok itu akan menggantikanku. Aku bisa melihat begitu banyak pasang mata yang sebenarnya tertuju ke sini. Tertuju padamu, Akemi.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun