Mohon tunggu...
Kens Hady
Kens Hady Mohon Tunggu... Wiraswasta - Seorang yang biasa, yang kadang suka menulis

Black Dew

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Malam Pertama di Allstay Hotel

13 November 2015   07:15 Diperbarui: 13 November 2015   10:43 1635
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menu yang ketiga  kami disajikan Chicken Snitzel. Yang sebenarnya merupakan makanan khas Jerman. Oleh Chef Ari dipadu dengan Asian Food.  Chicken Snitzel adalah olahan berbahan dasar fillet  ayam yang diolah secara spesial oleh Chef Ari. Mendengar penjelasan Chef Ari tentang bagaimana menu yang tersaji diolah, sungguh semakin membangkitkan gairah makan. Allstay Hotel selain berkiprah dalam dunia bisnis, juga berkiprah di sosial kemasyarakatan. Hotel Allstay juga berusaha menyatu dengan kehidupan warga sekitar. Dalam beberapa kesempatan, Hotel Allstay mengadakan beberapa pelatihan warga. Salah satunya membuat menu seperti yang disajiikan. Menu ini bisa dijadikan  sebagai bahan cemilan bagi anak anak sekolah.

Sesekali aku melirik ke Mbak Anna, yang terlihat cantik.  Luwes sekali dalam berkata dan bersikap.  Ku pikir bukan hanya aku saja yang akan “jatuh hati” pada mbak Anna, tamu tamu yang lain tentu akan senada. Tidak ada unsur judes sedikitpun. Rasanya bisa menjadi motivasi untuk  berlama lama di Allstay Hotel ini. Selain itu juga karena Chef Ari yang dengan ikhlas membagi ilmu kepada kami. Salah satu satu prinsip beliau yang aku salut adalah  Ilmu, semakin disebarkan, akan semakin tertanam, selain itu, menyebarkan ilmu adalah salah satu amalan yang tidak akan terputus pahalanya, selama ilmu itu digunakan. Terima kasih Chef Ari, sudah mengingatkan kami akan arti berbagi. Setelah kami menguras ilmu Chef Ari Kami pun kemudian menyantap makanan yang ada dengan penuh kenikmatan. Di temani Mas Danu yang dengan baik hati menuangkan Es Tea Kendi. Mbak Anna yang dengan sabar melayani dan menata hidangan di meja. 

Setelah selesai, kami diajak  Mas Danu melihat kamar yang ada.  Kamar pertama yang  kami liat adalah kamar kelas Ekspress. Kamar dengan dua bed.  Begitu masuk, kami disuguhi sebuah keunikan. Seekor monyet yang bergelantungan di lemari pakaian.  Bukan monyet sembarang monyet karena itu monyet hasil karya modifikasi dari handuk besar warna putih.  Dengan  televisi yang berukuran cukup besar, sangat nyaman bila kita istirahat sambil melihat hiburan tayanan televisi yang disukai. Di sudut ruangan, dekat televisi, ada meja dan kursi. Di atas meja tampak dua cangkir dan pemanas air.  Ada juga sebuah pesawat telepon yang memudahkan untuk menghubungi pegawai hotel bila ada sesuatu.

 

Di sebelah kiri pintu ada kamar mandi berdinding kaca sebagian. Terdapat shower, sedang  untuk closednya berupa closed duduk. Ada juga wastafel.  Yang  sangat menarik adalah, kamar mandi yang berbatasan dengan kamar tersebut, terbuat dari kaca, yang akan memperlihatkan bayangan seseorang yang sedang mandi jika di lihat dari tempat tidur. Dengan begitu bagi yang datang berpasangan, akan menjadi sebuah moment yang romantic saat menginap di Hotel Allstay.   Ehm.. sebuah moment yang "sesuatu" bagi sepasang tamu. Bagi yang jomnlo dilarang keras membayangkan, kecuali yang sudah berpasangan (resmi). hehehe... Dan imajinasiku pun melayang. Nanti  malam.... 

Selanjutnya, kami keluar menuju Lantai dua, ke sebuah kamar kelas  Deluxe. Saat masuk, kami di sambut Kelinci warna putih di tempat tidur. Untuk kamar mandi bisa dikatakan sama dengan  kelas  Ekspress, bedanya di kamar ini tempat tidurnya adalah single Bed dan ukurannya lebih besar. Yang terasa adalah suasana intim bagi tamu yang berpasangan.  Dengan  meja dan kursi terletak  di samping tempat tidur memudahkan kita menaruh dan mengambil sambil berbaringan. Di kamar ini kamar mandi ada di depan pintu masuk. Dan di samping pintu masuk terdapat lemari baju dengan gaya minimalis.  Melangkah masuk sedikit akan terlihat layar televisi yang menyatu dengan dinding kamar mandi. Di sebelah televisi, ada dinding kaca di mana kita bisa melihat bayangan pasangan kita pas mandi. Lagi lagi Allstay Hotel menawarkan imajinasi yang tidak biasa dengan desain kamarnya.

Setelah menikmati pemandangan  Deluxe Room, kami keluar. Kembali menyusuri  semacam lorong di antara kamar di kanan kiri nya. Dengan dipandu Mas Danu, kami melangkah menuju Suite Room. Ada yang menarik dari cara mas Danu memandu kami. Setiap masuk kamar, meskipun  tahu bahwa kamar itu kosong, mas Danu selalu mengetuk pintu kamar lalu berkata “Inspection!”  lalu membuka pintu kamar. Ketika aku tanyakan, kenapa begitu? Mas Danu bilang, bahwa itu sudah peraturan. Setiap pegawai yang akan masuk selalu mengatakan sesuai keperluannya.

Ku pikir, peraturan yang unik. Sekaligus untuk membiasakan bersikap santun saat para pegawai hotel datang ke kamar. Langkah selanjutnya kami menuju kamar Suite Room. Ku lihat teman yang lain begitu sumringah dan  terlontar beberapa canda, tentang enaknya kamar yang ada. Dan akupun  tersenyum, karena nanti malam kami akan mencicipi rasanya kamar Hotel Allstay. Dan aku akan bersama……

 Lamunanku segera hilang, saat sudah sampai di Suite Room. Sebagian besar hampir sama dengan  Deluxe. Yang menjadi pembeda adalah ukuran yang lebih luas. Di depan kamar tidur ada sofa, yang menghadap ke televisi dan membelakangi tempat tidur. Tepat sekali bagi orang yang tidak suka melihat televisi dengan posisi tiduran.  Terutama para gibol (gila bola) yang fanatik pada club yang sedang main. Televisi yang ada, menempel pada dinding yang membatasi dengan kamar mandi. Tidak seperti kamar mandi sebelumnya,  kamar mandi di sini tidak ada  dinding kaca yang menghadap ke arah tempat tidur. Rasanya cocok bagi yang mencintai  suasana santai sebelum tidur. Sedang lemari baju terletak di dinding samping.  Untuk kamar mandi relatif sama dengan  kamar  sebelumnya.

 

Setelah keluar dari  Suite Room, Mbak Wawa  mendapat kontak dari seseorang. Rupanya Mbak Tami. Teman Kompasianer yang luar biasa. Jauh jauh dari Madiun datang demi bertemu dengan teman sesama kompasianer. Dan saat ini datang ke Jogja, karena ingin  bertemu dengan Kompasianer Jogja. Meskipun belum mengenalnya, tapi dari pembicaraan yang ku dengar, dalam hati ku angkat topi dengan gesitnya mbak Tami dalam bergerak demi bisa bertemu dengan para kompasianer. Apalagi kedatangan kami di Hotel Allstay juga berkat peran Mbak Tami. Mbak Wawa kemudian  menunggu mbak Tami di depan lift. Sementara aku, mbak Selsa, Mbak Septi dan mbak Yatmi menuju President Suite Room. 

 “Inspection!” kata Mas Danu. Lalu membuka pintu kamar. Langsung terdengar suara heboh, terlebih saat melihat sepasang angsa berciuman membentuk LOVE. Tentu saja bukan angsa beneran, tetapi lagi lagi hasil kreasi dari handuk. Kata mas Danu, ruangan ini sangat cocok bagi yang sedang Honeymoon.  Dengan ruangan yang cukup luas, juga terletak di lantai paling atas, penghuninya bisa melihat view yang indah, malam hari. Terlebih bila  kolam renang yang sedang dibangun sudah jadi. Untuk kamar mandi, ada bath up dengan posisi di samping tempat tidur di batasi "dinding" yang bisa terlihat silhuetnya. Bath Up tersebut juga tepat di dekat jendela. Dengan begitu, bagi tamu yang hobi melihat pemandangan malam hari sambil mandi. Kamar ini  adalah pilihan sangat tepat. Tapi jangan lupa lampunya jangan dibuat lampu terang, karena bisa saja orang yang di bawah melihat saat berdiri keluar dari bath up. hehehe.  President Suite Room ini terbagi beberapa bagian. Selain kamar tidur, kamar mandi, juga ada ruangan khusus untuk duduk santai yang juga ada televisinya. Di sampingnya ada tempat makanan dan minuman. atau barang lainnya. Apabila tamu banyak membawa barang terutama makanan, tidak perlu merasa "sumpek" karena ruang untuk tidur sudah bersih dari "gangguan pandangan" barang barang yang ada. Satu kelebihan lagi dari kamar ini, bisa  terhubung dengan kamar yang lain. Semisal satu keluarga membawa anak anaknya. Untuk anak anak bisa ditempatkan kamar yang lain tapi tetap terhubung President Suite Room. Sehingga bila ada sesuatu bisa dengan mudah masuk ke kamar anak-anak. Dengan begitu, menginap di sini, tidak perlu pusing akan terganggu privasinya meskipun membawa anggota keluarga yang lain dengan tidak meninggalkan "perhatian" kepada yang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun