Tentu saja, pemindahan IKN dari Jakarta ke Kalimantan Timur bukan pekerjaan satu malam. Butuh waktu panjang, anggaran jumbo, dan disiplin dalam setiap tahapan pelaksanaannya. Biar bagaimana pun, inilah salah satu tantangan terbesar bangsa yang mesti terwujud, paling tidak di 2024 mendatang.
Dalam kaitan dengan anggaran pembangunan IKN inilah, peranan APBN begitu sentral. Tak terkecuali pada kesuksesan pembangunan jembatan Pulau Balang yang sangat cantik itu. Instrumen APBN, melalui sumber dana SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) atau Sukuk Proyek menjadi penopang utama pembiayaan infrastruktur yang dirancang pembangunannya dalam skema multy years contract (MYC) tahun 2015 -- 2021 dan menelan alokasi Rp1,43 triliun itu.
Untuk Kalimantan Timur saja, Sukuk Proyek telah melahirkan jembatan Pulau Balang. Ada pula prasarana pendidikan tinggi di Institut Teknologi Kalimantan, prasarana bandara APT Pranoto di Samarinda, sarana di Politeknik Negeri  Balikpapan, pembangunan Rumah Negara Prajurit TNI AD di Kodam VI Mulawarman, pembangunan MAN Insan Cendekia Paser, dan lainnya.
Sejumlah produk infrastruktur di atas tidak kurang dari bagaimana negara hadir untuk mempersiapkan masa depan warganegara secara lebih baik. Seluruhnya bicara tentang bagaimana uang rakyat dapat dikembalikan ke rakyat dengan manfaat yang optimal.
Kecuali tentang manfaat langsung, kehadiran---sebutlah jembatan Pulau Balang---sejatinya juga mengandung perkara yang tak kasat mata: kebanggaan yang telah lama dirindukan. Ya, kebanggaan akan hadirnya jembatan megah, cantik, dan fenomenal. Biar bagaimana pun, orang-orang di sana sudah menanti terwujudnya fasilitas tersebut sejak dulu kala. Baru saat ini mimpi itu nyata di depan mata.
Salam dari Jembatan Pulau Balang....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H