Mohon tunggu...
Kenong Veyza
Kenong Veyza Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Baperan

Pecinta dunia aksara dan suara ....

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Batas Rasa

18 April 2023   19:21 Diperbarui: 18 April 2023   19:30 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Aku tertunduk, bersembunyi dari air mata yang kadang tidak bisa tertahan. Setelah kuat, aku berusaha mencuri tatap agar bisa menyimpan keindahan seorang Ray Devanka dalam ingatan.

"Apa ini sebuah perpisahan?" tanyaku setegar mungkin.

Ray tersenyum manis, seolah tidak pernah menyimpan sesal untuk hubungan yang selama ini terjalin di atas batas garis.

"Ingatlah aku meski kisah kita tidak pernah menjadi satu rumah. Bagiku, kamu tetap satu-satunya hati yang membuat betah. Denganmu aku belajar pasrah. Batas rasa antara kita selamanya tidak akan musnah. Hanya hati kita yang akan selamanya terikat rasa bersalah. Aku pergi."

Aku bergeming ketika punggung kuat itu menjauh. Apa yang ia katakan semuanya benar. Merelakan adalah jalan terbaik. Sekuat apa pun berusaha memaksa menjalani, batas rasa yang ada tidak akan sirna apalagi hancur. Menyimpan tentangnya dalam kenangan adalah cara terbaik mencintai tanpa harus memiliki.

Gerimis di bumiku, 18 April 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun