Mohon tunggu...
Nadya Khennis Rozana
Nadya Khennis Rozana Mohon Tunggu... Penulis - Ex-Jurnalis TV9 Nusantara

Terima kasih telah menemukanku

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Coldplay dan Tur Dunia Ramah Lingkungan

16 November 2023   17:08 Diperbarui: 17 November 2023   00:52 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Pavol Svantner on Unsplash

Konser musik, terutama yang menampilkan musisi terkenal, selalu menarik minat banyak orang. Pada beberapa konser, antusiasme bahkan dapat mencapai jarak yang jauh sebelum acara tersebut dimulai. Akan tetapi, seperti halnya event besar lainnya, konser musik juga berkontribusi pada emisi gas rumah kaca.

Menurut penelitian di Inggris, konser musik menghasilkan sekitar 405 ribu metrik ton emisi GRK dalam satu tahun pada tahun 2010. Ribuan penonton yang memadati tempat konser dan melakukan perjalanan pulang-pergi menjadi penyebab utama emisi, seperti yang diungkapkan dalam penelitian tersebut.

Penelitian lain yang dilakukan pada periode waktu yang berbeda juga mengindikasikan temuan serupa. Secara umum, tidak hanya konser musik yang menyumbang pada emisi, tetapi juga semua pertunjukan yang melibatkan banyak penonton. 

Di tengah risiko kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, perlu ditingkatkan pemahaman dan usaha untuk melindungi bumi. Berbagai sektor industri, termasuk dunia musik, sekarang turut berkontribusi.

Beberapa seniman telah menyuarakan perhatian dan tekad mereka terhadap isu lingkungan melalui karya seni dan kegiatan mereka. Salah satunya adalah Coldplay.

Laman resmi Coldplay menjelaskan bahwa dalam rangka Music of the Spheres World Tour Coldplay di seluruh dunia, mereka berusaha seoptimal mungkin untuk menyelenggarakan konser yang dapat mengurangi emisi karbon dan memberikan manfaat bagi lingkungan.

Pada bulan Juni 2023, konser ini berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 47% dibandingkan dengan tur terakhir band ini pada tahun 2016-2017.

Tidak hanya itu, berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi emisi karbon, termasuk penggunaan sepeda kinetik dalam konser, yang dijelaskan sebagai berikut.

Menerapkan Prinsip Keberlanjutan

Dalam pelaksanaannya, Coldplay mengadopsi tiga prinsip berkelanjutan untuk menyelenggarakan konser dengan emisi karbon sekecil mungkin.

Ketiga prinsip tersebut merujuk pada panduan dalam Prinsip Oxford untuk penyeimbangan karbon Net-Zero Alligned, yaitu:

  • Reduce: Menyusutkan konsumsi limbah melalui proses daur ulang yang luas dan berupaya mengurangi emisi CO2 hingga 50%.
  • Reinvent: Mendukung teknologi yang bersahabat dengan lingkungan dan mengembangkan metode tur baru yang juga ramah lingkungan serta memiliki tingkat karbon yang sangat rendah.
  • Restore: Pendapatan dari konser akan didonasikan untuk mendukung berbagai proyek berbasis alam dan teknologi yang bertujuan untuk mengurangi emisi karbon CO2.

Penggunaan Energi Terbarukan dengan Emisi Rendah

Untuk menghindari penggunaan bahan bakar fosil, seluruh produksi panggung Coldplay mengadopsi teknologi dengan energi terbarukan beremisi rendah, seperti berikut: 

  • Pemanfaatan tenaga surya fotovoltaik di bagian belakang dan atas panggung. 
  • Saat dalam perjalanan dan untuk mengoperasikan generator, Coldplay menggunakan solar alternatif berupa biofuel tipe HVO (Minyak Nabati Hydrotreated). Solar ini dihasilkan dari limbah dan residu, seperti minyak jelantah, dengan kemampuan mengurangi emisi sekitar 75-95%. 
  • Tenaga surya yang diperoleh di panggung digunakan untuk mengisi baterai yang dapat didaur ulang. Baterai ini berfungsi sebagai sumber daya listrik selama pertunjukan. 
  • Setiap tempat konser Coldplay dilengkapi dengan lantai kinetik dan sepeda kinetik. Gerakan yang dilakukan oleh penonton akan diubah menjadi energi listrik, yang secara aktif dapat digunakan untuk mengisi daya baterai pertunjukan.

Pendapatan Coldplay untuk Pembangunan Berkelanjutan

Sebagian dari pendapatan yang diperoleh oleh Chris Martin dan rekan-rekannya ternyata turut digunakan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Salah satu inisiatif mereka adalah berpartisipasi dalam program The Ocean Cleanup, yang bertujuan membersihkan sampah di sungai dan laut untuk menangkap 90% plastik yang melayang di lautan.

Sebagai bentuk kontribusi, sekitar 10% dari jumlah pendapatan ini akan dialokasikan sebagai dana amal. Dana tersebut didistribusikan ke berbagai proyek dan organisasi amal yang peduli terhadap lingkungan dan isu sosial.

Selain mendukung The Ocean Cleanup, beberapa lembaga amal yang akan menerima dana tersebut termasuk ClientEarth, One Tree Planted, dan EarthPercent.

Coldplay juga telah bersama-sama dengan One Tree Planted mendukung 21 proyek reboisasi di 17 negara, seperti Hutan Hujan Atlantik di Brasil dan Marna Banggara di Australia.

Dengan kesadaran mendalam akan tanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat, Coldplay tidak hanya menciptakan pengalaman musik yang luar biasa melalui konser-konser mereka, tetapi juga berkomitmen untuk memberikan dampak positif secara nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun