Oh Mama
Mama Mama Mama
Aku selalu mengingatmu Mama
Selalu kesebut namamu
Aku sering menangis tatkala mengingat begitu banyak dosaku terhadapmu
Walaupun kau sudah tiada dan telah bersatu dengan tanah
Aku akan selalu tetap mencintaimu
Takkan pernah melupakan jasa-jasamu hingga akhir hayat
Aku memang sering mengecewakanmu Mama
Membuatmu sedih berkepanjangan
Kadang aku tak sanggup melihat raut mukamu ketika melihat dan mendengar ulah-ulah yang kuperbuat
Tapi engkau selalu memaafkanku dan berkali-kali selalu memberikanku kesempatan
Tapi sampai akhir hayatmu kau tidak sempat melihatku bahagia
Oh, betapa sedih hatiku, Mama. aku ingin sekali membahagiakanmu
Kau adalah Mama yang selalu memikirkan anak-anaknya
Mama yang selalu membela anak-anaknya
Mama yang tidak segan mengomeli anak-anaknya agar berperilaku lebih baik
Mama yang sangat pintar bersosialisasi dan menggagas ide-ide cemerlang
Mama yang pintar memasak dan sangat cantik
Mamaku walaupun kau berdarah warga negara keturunan tionghoa tetapi ketika kau tutup usia betapa banyak warga yang menaruh hormat dan belasungkawa terhadap kepergianmu tanpa melihat etnis dan warna kulit
Shalat  jenazah sampai dilaksanakan dua kali karena saking banyaknya orang yang turut berduka atas kepergianmu
Para tetangga yang seharusnya pergi bekerja waktu itu membatalkannya demi ikut turut melayat
Cucu-cucumu yang masih kecil bahkan berada di shaf terdepan untuk ikut mensholatkanmu, Mama
Aku tahu kau suka menyembunyikan masalahmu Mama
Kadang kau tidak mau mengungkapkannya kepada yang lain karena kau tidak ingin merepotkan orang lain
Kau emang Mamaku yang teladan dan Ibu terbaik
Ketika kau meninggalkan kami, Allah SWT pun mempermudah segalanya
Kau pergi setelah melaksanakan shalat subuh
Lalu kau terjatuh karena terkena stroke
Tapi Kau masih sempat mengucapkan dua kalimat syahadat
Kau meninggalkan dunia ini setelah mendengar do'a yang kubisikkan ke telingamu Mama
Seolah kau ingin mendengarkan suara anak kesayanganmu sebelum pamit pergi menuju ke haribaan Illahi
Saat berada di tanah pekuburan, angin terasa sejuk dan langit mendung seolah menangisi kepergianmu
Waktu jenazah dibuka tali kafannya, aku terperangah karena semula kukira belitannya agak kencang entah kenapa bisa longgar dan mudah dibuka, subhannallah
Engkau sering menolong orang dan tidak suka mempersulit urusan orang lain
Tidak heran begitu menghadapi sakaratul maut semuanya berjalan mudah dan cepat
Selamat Tinggal Mama
Kau akan selalu kukenang
Kau akan selalu kuingat
Tidak ada orang yang begitu menyayangi diriku selain engkau
Tidak ada orang yang selalu memikirkanmu selain engkau
Tidak ada orang yang selalu meneriakkan namaku ketika dirimu sedang sendiri selain engkau
Tidak ada orang yang begitu peduli terhadapku selain engkau
Engkaulah sang malaikat cinta abadiku
Insyaallah Allah SWT akan menyatukan kita sekeluarga di dalam surganya kelak
Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H