Mohon tunggu...
Ken Hirai
Ken Hirai Mohon Tunggu... profesional -

JIKA DIAM SAAT AGAMAMU DIHINA, GANTILAH BAJUMU DENGAN KAIN KAFAN. JIKA "GHIRAH" TELAH HILANG DARI HATI GANTINYA HANYA KAIN KAFAN 3 LAPIS, SEBAB KEHILANGAN "GHIRAH" SAMA DENGAN MATI (-BUYA HAMKA-)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puncak Dendam Dhanapati Episode-1

15 Mei 2012   14:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:15 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Para pendekar pembela kebajikan akan mengadakan pertemuan di Trowulan, dan aku diminta hadir disana", jelas Putri Harum Hutan melihat kebingungan Kiran.

==========*****===========

Sementara itu, di tempat lain tepatnya di Kedai Gerabah mbah Wongso, Pendekar Padi Emas, Pendekar Wolu Likur, Pendekar Misterius, Pendekar Candu Rusuh, Pendekar Kidung Sakti, Pendekar Harimau Hitam dan para pendekar pembela kebajikan lainnya masih mencari jalan keluar mengenai masalah Kayan, prajurit dari Sunda Galuh Pakuan yang diselamatkan oleh Pendekar Padi Emas dari pembantaian di Bubat. Kini mereka dihadapkan pada situasi dan pilihan yang serba sulit. Jika memilih menyelamatkan Kayan, itu artinya mereka akan dijadikan musuh oleh Kerajaan Majapahit yang artinya mereka akan dijadikan target oleh pasukan Bhayangkara Biru. Tapi jika mereka menyerahkan Kayan pada pasukan Bhayangkara Biru, itu artinya mereka telah mengkhianati cita-cita luhur pendekar pembela kebajikan.

Sementara itu, Kayan yang sedari tadi menjadi objek pertemuan tersebut masih tampak gemetar ketakutan. Mulutnya terkunci rapat. Kedua tangan dan kakinya seperti tak bisa digerakkan. Meskipun yang dihadapi sekarang adalah para pendekar pembela kebajikan tapi dia belum tahu nasibnya, apakah akan diserahkan ke pasukan Bhayangkara Biru atau di pulangkan ke Sunda Galuh Pakuan.

"Aku akan menyelamatkan Kayan dan membawanya kembali ke Sunda Galuh Pakuan", kata pendekar Padi Emas memecah kesunyian di ruangan tersebut.

"Aku juga ingin menemui sahabatku di Madangkara, Pendekar Brama Kumbara", lanjut Pendekar Padi Emas menjelaskan tujuannya ke Sunda Galuh Pakuan.

"Baiklah, kalo itu sudah menjadi keputusan Pendekar Padi Emas aku siap mendukung", ucap Pendekar Misterius tetap dengan capingnya yang menutupi seluruh wajahnya. Di sampingnya, nampak Nyai Daunilalang yang selalu setia menemani Pendekar Misterius sedang asyik memainkan konde ilalangnya.

(B e r s a m b u n g...)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun