"Ma, Kal berangkat dulu ya"
"Loh, mama antar aja ya?"
"Aku baru pulang jam 8 loh, ma. Mending aku bawa motor sendiri aja daripada malem-malem mama jemputin aku naik motor"
“Katanya mama juga ada meeting jam 7 malem, kan? Nanti kecapean, loh. Terus naudzubillah jadi sakit, terus nanti gak ada yang dengerin cerita gak jelasku tiap hari” sambung Kalila.
“HAHAHA, iya iyaaa. Hati-hati dijalan, ya, Kaica sayangnya mama”
Begitulah kira-kira percakapan pagi Kalila dengan ibunya. Mungkin jika ingin diperjelas, perempuan paruh baya tersebut bukanlah ibu kandungnya melainkan ibu sambungnya. Kalila adalah seorang gadis remaja yang baru saja berusia 17 tahun tapi kehidupannya sungguh dipenuhi dengan petualangan. Berbagai kisah terdapat didalam kehidupannya, baik senang, sedih, hampa. Semakin tumbuh dewasa, ia bisa menerima semua hal yang ia rasakan selama ini. Ibu sambungnya ini pada awalnya adalah tante kesayangannya dan semua itu berawal ketika Kalila berumur 12 tahun.
Lima tahun yang lalu...
“Mama, ayoo”
“Sebentar, ya, Adek Kal. Mama cek rumah sekali lagi dulu”
“Ini mah udah 10 kali”
“Hahaha, iyaaa adek”