(1)Kereta api yang ditunggu akan sampai beberapa saat lagi. Berdasarkan Pandangan semiotika, bila seluruh praktek sosial dapat dianggap sebagai fenomena bahasa, maka semuanya dapat juga dipandang sebagai tanda. Hal ini dimungkinkan karena luasnya pengertian tanda itu sendiri.
(2)Menjelaskan sosok seorang pria luar negeri yang bentuk tubuh dan tingginya sangat berbeda dengan penumpang yang lainnya. Dalam kereta penumpang bergantiang keluar dari pintu kereta api. Semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), fungsi tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain. Sesuatuyang dapat diamati atau dibuat teramati dapat disebut tanda. Karena itu, tanda tidaklah terbatas pada benda dan Bahasa.
(3)Kesan makna petanda (signified) pada kalimat "langit biru kental" sama dengan suasana hati seorang Marjan yang tak kunjung baik pada saat itu. dan kutipan tersebut menjelaskan bahwa yang indah tidak selalu baik rupanya. Sama dengan kedekatan Marjan dan Parang Jati "seperti biru langit biru yang berbahaya biru yang panas" bahwa dengan berfikir warna biru di langit adalah kecantikan biru di langit juga bisa menciptakan panas biru di langit juga bisa berbahaya dan bisa membakar seseorang.
(4)Prinsip hidup dia tidak akan mengambil barang milik sahabatnya sendiri tapi dia akan merawat milik sabahatnya itu. Walau sebenarnya Jacques tau bahwa di antara mereka berdua memiliki rasa.
(5)"Orang Jawa sekarang sudah menjadi orang Indonesia yang kering" menjelaskan bahwa masyarakat Jawa hamper seluruh masyarakatnya tidak tinggal di Jawa karena kebutuhan dan penghasilan tidak seimbang lagi. Orang Jawa lebih memilih untuk meninggalkan tanah kelahiran untuk mencari kehidupan di kota lain.
(6)Pada pemerintahan masa penjajahan politik domino menggambarkan ketika kita menggunakan cara seperti bermain domino untuk mengalahkan lawan maka hanya satu negara atau musuh yang diturunkan maka negara atau musuh yang lainnya akan ikut jatuh begitulah permainan politik domino yang di mainkan oleh blok Timur.
(7)Pada kalimat "minta permisi pada sesuatu yang belum tentu ada." Kita memang perlu dan harus menghomati sesuatu apapun itu baik yang di anggap ada ataupun yang belum tentu ada dari penggalang kalimat tersebut menjelaskan bahwa di setiap tempat di mana pun kita berada kita harus selalu memiliki sopan santu karena tidak menuntut kemungkinan di suatu tempat yang menurut kita tidak ada penghuninya ternyata ada maka sangat penting untuk memiliki sopan santun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H