Mohon tunggu...
ken aulia
ken aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Pemilihan Jenjang Pendidikan yang Sesuai dengan Minat Bakat Siswa SDN PATOKPICIS 3

14 Mei 2023   20:29 Diperbarui: 14 Mei 2023   20:52 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ken Aulia Azizi M.A A

Program Studi Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang

Email: ken.aulia.2105136@um.ac.id

Abstrak :  Pada zaman ini, seringkali para siswa tidak memahami konsep dari pemilihan jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Banyak siswa yang belum memiliki pandangan pada jenjang pendidikannya sendiri, terutama pada siswa kelas 6 SDN Patokcipis 3 yang sebentar lagi harus meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. SDN Patokcipis 3 merupakan salah satu SD di kota Malang yang memliki banyak prestasi baik secara akedemik dan non akademik, namun para siswanya belum mengerti pengembangan minat dan bakat yang berhubungan dengan pemilihan jenjang pendidikan. 

Oleh sebab itu, diadakannya sosialisasi mengenai pemilihan jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat bakat yang telah dimiliki oleh para siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 6 SDN Patokcipis 3 dan guru wali kelas 6 SDN Patokcipis 3 Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, wawancara untuk guru, kuisioner untuk siswa kelas 6 SDN Patokcipis 3.

Patokcipis 3.

Kata Kunci: Jenjang Pendidikan, Minat dan Bakat, Sekolah Dasar

Abstract  : In this era, students often do not understand the concept of choosing a level of education that suits their interests and talents. Many students do not have a view on their own level of education, especially grade 6 students at SDN Patokcipis 3 who will soon have to continue their education to a higher level. SDN Patokcipis 3 is one of the elementary schools in the city of Malang which has many achievements both academically and non-academically, but its students do not understand the development of interests and talents related to the selection of educational levels. 

Therefore, socialization was held regarding the selection of educational levels that are in accordance with the interests and talents that students already have. This research uses a qualitative approach with a descriptive type. The subjects in this study were students in grade 6 at SDN Patokcipis 3 and homeroom teachers for grade 6 at SDN Patokcipis 3. The methods used for data collection were observation, interviews for teachers, questionnaires for grade 6 students at SDN Patokcipis 3

Keywords : Level of Education, Interests and Talents, Elementary School

PENDAHULUAN

Dalam hidup, manusia selalu dihadapkan pada beberapa keputusan. Pengambilan keputusan yang tepat akan berdampak besar bagi kehidupan masyarakat di masa yang akan datang. Masalah pengambilan keputusan juga dialami oleh siswa, termasuk siswa SDN PATOKCIPIS 3yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan pemilihan jenjang pendidikan yang tepat, siswa dapat memiliki kenyamanan dalam pembelajaran. Pemilihan jenjang pendidikan dapat dilihat pada setiap siswa dengan mempertmbangkan arah minat dan bakat yang dimiliki oleh siswa (Widodo, 2017).

Minat merujuk pada ketertarikan seseorang terhadap suatu hal, seperti aktivitas atau topik tertentu. Minat bisa bermacam-macam, dari minat pada musik, seni, olahraga, teknologi, atau bidang lainnya. Minat seringkali dapat dibentuk oleh pengalaman masa lalu atau lingkungan sosial. Sementara itu, bakat merujuk pada kemampuan atau keahlian alami seseorang dalam suatu bidang tertentu. Bakat tidak selalu terkait dengan minat, meskipun biasanya orang yang memiliki minat pada suatu bidang tertentu juga cenderung memiliki bakat dalam bidang tersebut. 

Kombinasi antara minat dan bakat dapat memperkuat kemampuan seorang siswa untuk mencapai kesuksesan dalam bidang tertentu, namun bakat saja tidak cukup untuk mencapai kesuksesan. Diperlukan juga dedikasi, kerja keras, dan latihan yang berkelanjutan untuk mengembangkan kemampuan dan mencapai hasil yang optimal (Zamroni, 2016).

Minat dan bakat sangat penting untuk dipertimbangkan dalam memilih jenjang pendidikan, karena memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat seseorang dapat meningkatkan peluang kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan. 

Motivasi yang tinggi pada seseorang belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, ia lebih termotivasi untuk belajar dan meningkatkan kemampuan di bidang tersebut. Ini dapat meningkatkan kesuksesan akademis dan karir di masa depan. Kepuasan dan kebahagiaan juga berpengaruh dalam pemilihan jenjang pendidikan, ketika seseorang belajar sesuai dengan minat dan bakatnya, ia cenderung merasa lebih puas dan bahagia dengan pilihan pendidikannya. Ini dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional di masa depan (Susanto, 2018).

Bakat dan minat adalah salah satu unsur dari bagian psikologis siswa yang sangat menentukan sebuah keberhasilan pendidikan, maka seluruh komponen yang terlibat dalam ranah pendidikan sudah semestinya menjamin pemerataan pendidikan, peningkatan mutu kualitas, serta manajemen pendidikan. Agar kemampuan anak berbakat tidak mengalami penurunan, maka perlu perhatian lebih terhadap anak berbakat dalam mengembangkan potensi mereka, lembaga yayasan pendidikan memiliki kewajiban untuk menjadi wadah bagi siswa guna mampu menjadikan mereka sebagai manusia yang dapat menghadapi tantangan masa depannya. 

Maka dari itu, dalam memilih jenjang pendidikan, penting bagi seseorang untuk mengidentifikasi minat dan bakatnya terlebih dahulu, dan memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat tersebut. Hal ini dapat membantu meningkatkan peluang kesuksesan dan kebahagiaan di masa depan (Mahfud dan Sutama, 2021).

METODE 

 

Metode yang digunakan adalah penelitian pustaka dengan mengumpulkan Informasi pada buku, jurnal, dan penelitian yang ada. Sumber data diambil dari pengumpulan jawaban pada kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa kelas 6 serta hasil wawancara kepada guru walikelas 6 SDN Patokcipis 3 mengenai pentingnya pemilihan jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat. Kuisioner yang dibagian akan menghasilkan data demografi responden, seperti nama dan jenis kelamin, serta data yang berisi jawaban responden. Selain itu, didapatkan data yang berupa jawaban dari hasil wawancara dengan guru wali kelas 6 SDN Patokcipis 3.

INSTRUEN PERTANYAAN

Hasil wawancara yang dilakukan kepada informan yaitu guru mendapatkan jawaban antara lain sebagai berikut:

Nama : Sri Mulyani

Wali kelas : Kelas 6

Sekolah : SDN Patokcipis 3

No

Pertanyaan

Jawaban

1.

Apa pendapat ibu mengenai pentingnya memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa?

Saya sendiri menyadari betapa pentingnya memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat siswa. Hal ini dikarenakan jika siswa memilih jenjang pendidikan yang tidak sesuai dengan minat dan bakat mereka, mereka dapat merasa tidak termotivasi untuk belajar dan mungkin mengalami kesulitan dalam mencapai tujuan akademik dan karir mereka di masa depan. Dengan memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka, siswa akan lebih termotivasi, lebih fokus pada pembelajaran, dan lebih mungkin untuk mencapai kesuksesan di masa depan.

2.

Bagaimana ibu biasanya membantu siswa untuk menemukan minat dan bakat mereka?

Saya dan beberapa guru di SDN Patokcipis 3 ini biasa melakukan observasi aktivitas yang disukai oleh siswa, melakukan hal-hal yang membuat mereka senang dan semangat. Dengan demikian siswa akan tertarik pada kegiatan tersebut. Selanjutnya adalah melakukan konseling dengan menanyakan hobi, kegiatan yang disukai, dan kegiatan-kegiatan yang dapat menarik minat mereka. Tidak lupa, saya juga melakukan percobaan atau tes MBTI agar dapat lebih mengenal minat dan bakat mereka.

3.

Apa strategi ibu dalam membantu siswa memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka?

Dengan memberikan pelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak. Selanjutnya adalah mengadakan berbagai macam ekrakulikuler pada bidang pengetahuan atau sains dan bidang olahraga. Pada

4.

Apa dampak negatif dari memilih jenjang pendidikan yang tidak sesuai dengan minat dan bakat seseorang?

Pemilihan jenjang Pendidikan yang tidak sesuai dengan minat dan bakat siswa dapat menyebabkan siswa tidak semangat dalam proses belajar. Pada akhirnya timbul rasa malas dan pelajaran yang telah diajarkan akan percuma, sehingga tidak dapat tersimpan pada otak. Jika dilakukan secara

5.

Apa tindakan ibu jika menemukan siswa yang sulit menemukan minat dan bakat mereka?

Jika dari pembelajaran di kelas dan eksreakulikuler tidak membuat siswa menemukan minat dan bakatnya, maka saya berkoordinasi dengan guru BK akan mengadakan konseling yang membicarakan mengenai pandangannya dimasa depan, karena pemilihan jejang pendidikan sangat penting bagi siswa kelas 6. Tak hanya itu, saya juga akan menghadirkan orang tua atau wali murid agar didapatkan pandangan oleh kedua belah pihak.

6.

Bagaimana cara ibu membantu siswa yang mempunyai minat dan bakat yang berbeda dengan harapan orang tua?

Seperti yang sudah saya jawab sebelumnya, bahwa bimbingan konseling akan dihadiri oleh siswa beserta orang tuanya. Saya dan juga guru BK akan berusaha menjadi penengah dan memberikan rekomendasi agar dapat ditemukannya titik tengah.

7.

Bagaimana Anda mendukung siswa yang memiliki minat dan bakat yang berbeda dengan mata pelajaran yang biasanya diajarkan di sekolah?

Saya dapat membantu siswa menemukan pelatihan dan workshop yang berhubungan dengan minat dan bakat mereka. Pelatihan dan workshop ini dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan mereka dalam bidang yang diinginkan dan meningkatkan minat mereka dalam topik tersebut

8.

Bagaimana Anda meningkatkan pemahaman siswa mengenai pilihan jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka?

Bagi siswa kelas 6 SD sangat penting menentukan jejang pendidikan selanjutnya, Sering kali saya merekomendasikan siswa yang masih bingun untuk memilih, dengan melihat dari nilai-nilainya pada pelajaran, serta pada hasil tes MBTI yang tekah dilakukan.

9.

Bagaimana Anda menilai keberhasilan siswa dalam memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka?

Keberhasilan siswa dalam jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka dapat tercermin pada prestasi akademik mereka. Jika siswa merasa termotivasi dan terlibat dalam pelajaran yang berkaitan dengan minat dan bakat mereka, mereka cenderung mencapai prestasi yang lebih baik dalam bidang tersebut.

10.

Apa saran Anda untuk siswa yang kesulitan menentukan minat dan bakat mereka dan memilih jenjang pendidikan yang sesuai?

Melakukan diskusi dengan orang tua. Orang tua di rumah adalah orang yang memiliki banyak waktu dengan siswa. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa di rumah dapat menggambarkan minat dan bakatnya, seperti hobi yang sering dilakukan dan ketertarikannya pada sesuatu. Minat dan bakat emmang harus dicari agar pilihan jejang pendidikan yang diambil dapat dijalankannya dengan aik

Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada guru di Sekolah Dasar Negeri Patokcipis 3, dapat diketahui bahwa minat dan bakat penting bagi menentukan jenajng pendidikan selanjutnya. Pemilihan jenjang Pendidikan yang baik dan benar harus disesuaikan dengan minat dan bakat pada masing-masing siswa. Hal ini dapat membuat siswa menjadi lebih bersemangat dalam menuntut ilmu. Ilmu buakn berati secara akademik saja, namun ada hal non akademik yang mungkin lebih condong kepada suatu siswa. Jika terdapat siswa yang kurang dalam akademik, tidak menutup kemungkinan siswa tersebut tidak bisa pada kegiatan non akademik. Siswa yang lebih condong pada aspek non akademik dapat diarahkan pada sekolah-sekolah dengan ektrakulikuler yang bagus pada bidangnya, sehingga siswa dapat mengikuti berbagai macam lomba disana.

Pentingnya pengenalan minat dan bakat pada siswa juga menjadi tugas guru. Peran guru dalam hal ini cukup dibutuhkan. Guru dapat membantu menyediakan media atau sarana yang dapat menggali minat dan bakat pada siswa. Selain itu, sosialisasi penentuan jejang pendidikan juga dapat membantu siswa untuk memiliki pandangan baru.

HASIL

 

Hasil Kuesioner untuk Siswa 

Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner yang telah kami lakukan diperoleh hasil data berikut :

  1. Data Responden

Data diambil dari seluruh siswa kelas 6 SDN Patokcipis 3 sebanyak 40 orang. Dalam data tersebut ditentukan parameter berupa jenis kelamin, umur, dan juga jawaban dari soal yang sudah diberikan.parameter tersebut diperesntasikan dalam jumlah peresn. Data yang didapatkan adalah 40% adalah laki-laki dan 60% adalah perempuan. Umur siswa juga bervariatif pada 11 hingga 13 tahun. Berdasarkan data yang telah diketahui, sebanyak 30% memiliki umur 11, 50% mwmiliki umur 12 tahun, dan 20% memiliki umur 13 tahun. Untuk mendapatkan data dari jawaban siswa diperlukan pengolahan data, selanjutnya data akan dianalisis untuk memperdalam jawaban siswa.

 

  1. Analisis Data

Dalam kuesioner terdapat 5 soal yang harus diisi siswa SDN Patokcipis 3. Berikut merupakan hasil analisis data dari masing-masing soal :

Pada pernyataan ini membahas mengenai pentingnya menjalani wajib belajar selama 12 tahun. Dari pertanyaan yang ada, menyatakan bahwa 100% setuju.

Pada pernyataan ini membahas mengenai pemilihan jenjang bakat yang didasari oleh minat dan bakat. 5% menjawab tidak setuju, sedangkan siswa lain yang menjawab setuju adalah 95%.

Pada pernyataan ini membahas mengenai semangat belajar akan meningkat apabila mempelajari hal-hal yang sesuai dengan minat dan bakat. 100% menjawab setuju, hal ini dapat disimpulkan bahwa semua siswa setuju.

Pernyataan ini mengenai guru adalah orang yang bertanggungjawab dalam pemahaman minat dan bakat. Sebanyak 60% dari total keseluruhan siswa menjawab tidak setuju, sedangkan 40% lainnya menjawab setuju.

Terkait pernyataan mengenai jenjang karir yang dipilih mampu menjadi gambaran pekerjaan seseorang pada masa depan. Sebanyak 70% berpendapat setuju, sedangkan sebanyak 30% tidak setuju.

  1. Interpretasi Hasil Kuesioner 

Berdasarkan data yang telah didapatkan, terdapat 40 orang yang mengisi kuisioner. Rata-rata siswa setuju dengan pernyataan yang telah dierikan. Hal ini dapat dilihat dari perhitungan rata-rata siswa yang menjawab setuju pada pernyataan satu hingga lima. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan angka sebesar 80%, dimana jika diakumulasikan terdapat 32 siswa yang setuju.

            Sebagian besar memilih setuju apabila jejang pendidikan akan memiliki output yang besar jika dipilih berdasarkan minat dan bakat. Siswa SDN Patokcipis 3 sepakat bahwa minat dan bakat harus digali sedini mungkin. Pada kasus ini, siswa kelas 6 adalah siswa yang akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMP. Oleh sebab itu, minat dan bakat harus sudah diketahui oleh masing-masing siswa. Siswa SDN Patokcipis 3 banyak yang sudah mengetahui arah minat dan akat mereka dari kegiatan yang telah diadakan oleh pihak sekolah. Guru menyediakan sarana yang tepat agar siswanya mampu mengetahui minat dan bakatnya.

Salah satu kegiatan yang diadakan adalah konseling. Kegiatan konseling ini dinilai efektif karena dapat menghadirkan siswa terkait dengan orang tuanya untuk diberikan informasi mengenai nilai akademik dan non akademik. Ibu Sri Mulyani mengatakan ”Saya sebagai walikelas 6 dan juga guru BK akan melakukan koordinasi untuk merekomendasikan siswa dalam memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan hasil analisis berupa nilai, minat bakat, dan tes MBTI” ujarnya.

            Pemilihan jenjang pendidikan yang disesuaikan dengan minat dan bakat dapat menyebabkan anak bersemangat dalam menuntut ilmu. Semangat menuntut ilmu ini harus terus dijaga agar ilmu dapat diterima dan bermanfaat. Ilmu yang didapat dari sekolah akan berguna bagi kehidupan yang mendatang, seperti untuk mencari pekerjaan.

 

PEMBAHASAN 

PENGERTIAN JENJANG PENDIDIKAN 

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa secara berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan siswa. Jenjang pendidikan dapat digunakan untuk membentuk potensi diri dari siswa. 

Berdasarkan dari proses pengambilan data, responden adalah siswa sekolah dasar. Sekolah dasar merupakan pendidikan dasar yang melandasi jenjang pendidikan menengah. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau bentuk lain yang sederajat. Pendidikan dasar pada prinsipnya merupakan pendidikan yang memberikan bekal dasar bagi kehidupan, baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat. Karena itu, bagi setiap warga negara  harus disediakan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dasar (Suspendi, 2016).

Jenjang pendidikan setelah sekolah dasar adalah Sekolah Mengengah Pertama (SMP). Pada umunya, SMP dilaksanakan selama tiga tahun. Di sini, mereka akan mempelajari mata pelajaran seperti matematika, bahasa inggris, bahasa indonesia, IPA, IPS, pendidikan agama, dan pendidikan jasmani. 

Jenjang pendidikan setelah SMP adalah Sekolah Menengah Akhir (SMA). Di SMA, siswa akan mempelajari mata pelajaran yang lebih spesifik, tergantung pada pilihan jurusan yang mereka ambil. Ada beberapa jurusan yang bisa dipilih, seperti IPA, IPS, dan bahasa. Selain itu terdapat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yaitu, jenjang pendidikan setara dengan SMA, namun fokus pada keahlian dan keterampilan praktis yang terkait dengan dunia kerja. 

Siswa SMK akan mempelajari mata pelajaran umum seperti di SMA, tetapi juga akan mempelajari keterampilan praktis seperti keterampilan. Pelu adanya pemilihan yang matang sata mengambil keputusan untuk melanjutkan pendidikan ke SMA atau SMK. Pemilihan jenjang pendidikan ini dapat ditentukan oleh kecenderungan siswa dalam memahami ilmu, maka dari itu sangat penting untuk mengetahui minat dan bakat pada masing-masing siswa (Lestari dan Mudzakkir, 2016).

HUBUNGAN JENJANG PENDIDIKAN DENGAN MINAT DAN BAKAT 

Jenjang pendidikan dan minat serta bakat seseorang saling berhubungan erat. Minat dan bakat dapat mempengaruhi pemilihan jenjang pendidikan yang sesuai untuk siswa. Jenjang pendidikan yang dipilih juga dapat memengaruhi perkembangan minat dan bakat siswa.    Memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat dapat mempercepat perkembangan potensi, jika siswa memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakatnya maka ia akan lebih termotivasi untuk belajar dan mengembangkan potensi dirinya. 

Hal ini dapat mempercepat perkembangan potensi seseorang dan memudahkan proses belajar mengajar. Selain itu, jenjang pendidikan juga dapat membantu siswa menemukan minat dan bakatnya. Seseorang yang belum yakin dengan minat dan bakatnya dapat mencoba berbagai mata pelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler selama jenjang pendidikan untuk menemukan minat dan bakatnya yang sebenarnya. 

Dalam kesimpulannya, jenjang pendidikan dan minat serta bakat memiliki hubungan yang erat dan saling mempengaruhi satu sama lain. Memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat dapat membantu seseorang mengembangkan potensi dirinya dan memperoleh kepuasan hidup di masa depan (Fathoni, 2018).

KEUNTUNGAN PEMILIHAN JENJANG PENDIDIKAN DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT DAN BAKAT 

Pendidikan lanjutan dapat dipilih berdasarkan minat dan bakat. Memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakat memiliki banyak keuntungan, diantaranya adalah memperoleh motivasi belajar yang tinggi. Siswa yang memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakatnya akan lebih mudah termotivasi dalam belajar. Mereka akan merasa senang dan tertarik dalam mempelajari hal-hal yang sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga belajar menjadi lebih menyenangkan dan produktif. 

Selain itu, siswa dapat memperoleh kepuasan pribadi, dimana mereka akan merasa bahagia dan memperoleh kepuasan pribadi ketika dapat mengembangkan minat dan bakatnya dalam jenjang pendidikan yang dipilih. Tak hanya itu, siswa yang memilih jenjang pendidikan yang sesuai dengan minat dan bakatnya akan memiliki peluang karir yang lebih baik di masa depan. Mereka akan lebih mudah untuk memilih profesi yang sesuai dengan minat dan bakatnya, sehingga dapat meraih kesuksesan di bidang yang dipilih (Basri et al., 2021).

Pengembangan minat dan bakat dapat dilakukan dengan cara mengikuti kegiatan ekstrakulikuler. Pengembangan minat dan bakat siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler, memberikan banyak sumbangsih ilmu yang sangat positif dan ini memberikan kontribusi besar terhadap pihak sekolah, keluarga, orang tua, dan lingkungan masyarakat. Setiap siswa akan menjadi pribadi yang lebih unggul apabila minat dan bakat mereka dapat dikembangkan dengan maksimal dan dilaksanakan oleh siswa dengan senang hati, pengembangan tersebut tidak luput melalui kegitan ekstrakulikuler. 

Responen mengatakan bahwa kegiatan ekstrakulikuler yang mempunyai prinsip dan pedoman dalam pelaksanaanya akan berjalan dengan hasil yang optimal. Setelah terbentuknya minat dan bakat dari masing-masing siswa, merea dapat dengan mudah menentukan pilihan jenjang pendidikannya (Saputri dan Sa’adah, 2021).

PENGARUH JENJANG PENDIDIKAN TERHADAP PROFESI DI MASA DEPAN 

Bakat merupakan suatu potensi atau kemampuan yang sudah ada pada diri individu yang perlu di kembangkan, sedangkan minat adalah keinginan seseorang dalam mengupayakan suatu hal yang sesuai dengan kemampuan mereka. Dalam penentuan profesi masa depan diperlukan adanya bimbingan karir. Bimbingan karier merupakan bagian atau bidang dari bimbingan dan konseling yang diberikan pada semua jenjang pendidikan termasuk di SD/MI.

Bimbingan karier memiliki tiga faktor, pertama adalah pemahaman yang jelas tentang diri sendiri, kedua merupakan pengetahuan tentang persyaratan dan prospek di berbagai bidang pekerjaan, dan ketiga adalah pemikiran yang benar tentang hubungan kedua hal tersebut. Bimbingan karier adalah bantuan yang diberikan oleh konselor kepada siswa, agar siswa dapat memahami dirinya, mengenal dunia kerja, merencanakan masa depan yang sesuai dengan bentuk kehidupan yang diharapkannya, menentukan dan mengambil keputusan yang tepat serta bertanggung jawab, sehingga mampu mewujudkan dirinya secara bermakna. 

Kesesuain bakat dan minat sangatlah penting, karena ini dapat menjadi salah satu penentu arah karir yang tepat untuk mereka berkembang pada aspek karir masa depan. Oleh karena itu, peran dari seorag guru BK sangatlah penting dalam memberikan bimbingan karir yang tepat bagi mereka (Basri et al., 2021)

KESIMPULAN 

Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang harus ditempuh oleh siswa secara berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan siswa. Jenjang pendidikan dapat dipilih dengan memperhatikan aspek minat dan bakat.

Pemilihan jenjang pendidikan akan dilakukan pada tahun terakhir sekolah, maka dari itu siswa harus sudah mengetahui arah minat dan bakatnya. Berdasarkan pengambilan data, responen telah memiliki gambaran minat dan bakat pada diri masing-masing. Hal ini dibantu adanya peran guru dalam menyediakan sarana pengembangan minat dan bakat, seperti program eskrakulikuker. Namun untuk responen yang masih belum menemukan minat dan bakatnya dapat melakukan konseling dengan guru BK.

Selain itu, jenjang pendidikan mampu mengarahkan siswa pada profesi pekerjaan di masa depan. Pendidikan yang dipilih dapat menjembatani siswa dalam memilih pekerjaan natinya. Ilmu-ilmu yang disediakan akan  membantu siswa dalam menentukan pekerjaan yang cocok, mengingat pekerjaan juga akan menyenangkan apabila linear dengan minat dan bakat. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa pemilihan jenjang pendidikan dan profesi di masa depan berbanding lurus dengan semangat siswa, sehingga diperlukan adanya pengertian terhadap minat dan bakat masing-masing.

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Basri, H., Yusuf, A. M., & Afdal, A. (2021). Kesesuaian Antara Bakat dan Minat dalam Menentukan Jurusan Pendidikan Tinggi Melalui Bimbingan Karir di Sekolah Menengah Atas. Jurnal Sekolah Konseling 6(2): 157-163.

Fathoni ANL. (2018). Hubungan Lingkungan Belajar dengan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar 34(7): 1007-1017.

Lestari, S., & Mudzakkir, M. (2016). Rasionalitas Memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) (Studi Kasus di Desa Dingil Kecmatan Jatirogo Kabupaten Tuban). Jurnal Paradigma 4(3): 163-168.

Mahfud, M. N., & Sutama, S. (2021). Pengelolaan pengembangan minat dan bakat anak didik di homeschooling kak seto Solo. Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan 9(2): 113-124.

Saputri, N., Sa’adah N. (2021). Pengembangan Minat dan Bakat Peserta Didik Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler. Jurnal Bimbingan Konseling Islam 2(2): 172-187.

Susanto, A. (2018). Bimbingan dan konseling di sekolah: Konsep, teori, dan aplikasinya. Kencana. 1st ed.  Prenadamedia Group, Jakarta.

Suspendi, P. (2016). Variasi (Format) Sistem Pendidikan di Indonesia. Jurnal Pendidikan 1(1): 159-181.

Widodo, W. (2017). Wujud kenyamanan belajar siswa, pembelajaran menyenangkan, dan pembelajaran bermakna di sekolah dasar. Jurnal Ilmiah Ar-Risalah: Media Ke-Islaman, Pendidikan dan Hukum Islam. Jurnal Pendidikan Islam 14(2), 22-37.

Zamroni, E. (2016). Urgensi career decision making skills dalam penentuan arah peminatan peserta didik. Jurnal Konseling Gusjigang 2(2): 140-145.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun