Selesai makan, Jendol melihat jam tangannya " Pah mamah kekantor dulu .." Katanya.
 Jendol memanggil office boy untuk memberesi sisa makanan  dan berlalu dari ruanganku. Tak lama kuintip dari Jendela, Jendol sudah meninggalkan kantorku.  Seperginya Jendol aku keluar ruanganku, kulihat para pegawai sedang ngobrol di ruang rapat, ada Nadya disitu.
 " Pengumuman pengumuman, ibu sudah ok, Nadya jadi mahmud ...." Kataku disambut tawa seisi ruangan.
 Nadya merengut " Pak, jangan begitu, nanti dikira betulan " Katanya.
 " Tadi kan ibu rundingan sama Nadya kan ...? Aku maen tebak disambut pegawai yang lain " Iya pak ..."
 Wajah nadya merona merah, senyum tersipu sipu. Berceritalah mereka suasana tegang sebelumnya, Nadya sangat kwatir, ketakutan kalau Jendol ngamuk. Lega setelah bapak dan ibu datang, ternyata ibu manis sekali, cerita mereka.
 " Mulai sekarang, kalian harus panggil bu Nadya sebagai ibu muda ..." Kataku sambil tertawa ngakak dan berlalu dari ruangan rapat.
 Menjelang jam kerja usai, kupanggil Nadya keruanganku.
 " Tadi ibu ngomong apa sama kamu ..." Tanyaku.
 "Iya pak, ibu minta maaf sudah terjadi salah faham ..." Katanya.
 "Gak marah sama kamu  ...? Tanyaku.