Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Jodohku Entah Kemana (4)

14 Juni 2017   18:04 Diperbarui: 14 Juni 2017   21:56 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

 " Mah ... lain kali nanya nanya dulu, masa langsung nyegat begitu, mamah pakai seragam hansip gitu, pasti yang melihat papah ini ditangkep satpol PP, malulah mah ...." Kataku soal dia tadi memelintangkan mobil di jalan mencegat mobil Nadya.

 " Biarin ..... " Jawab Jendol namun dengan tertawa yang ditahan.

 " Untung aja gak ada wartawan, coba kalau ada wartawan, besok keluar berita, seorang pengusaha ditangkap satpol PP karena kepergok selingkuh ", malulah papah ... " Kataku menggoda Jendol.

 "Udah udah pah .... "Rupanya jendol malu dengan godaan aku, tumbenan merasa seperti itu.

 Memasuki kantor suasana begitu tegang walaupun kali ini tak seperti biasanya Jendol menunjukan sikap yang manis, tidak garang seperti biasanya.  Dia memasuki ruanganku sementara aku menanyakan kepada staff marketing apakah konsumen yang menghubungi aku telah datang.

 " Sudah datang pak, sedang ke lapangan sama Darwin " Jelas Juni petugas marketing.  Segera aku menyusul Jendol keruanganku, dia duduk di sofa membaca laporan keuangan yang belum sempat aku periksa.

 " Mah pala papa pusing ... " Aku rebahan disopa, kepalaku keletakkan dipangkuanya.Cie cie mesra2an yang tidak pernah terjadi.

 " ini untuk apa saja, kenapa besar sekali ...? Dia menanyakan jumlah pengeluaran yang cukup dalam laporan  yang belum aku baca.

 " Tanya aja sama Budi ... " Kataku.

 " Sebentar pah .... " Katanya seraya tangannya mengangkat kepalaku, dia bangkit  dan keluar ruangan membawa laporan itu.  Aku memang kurang tidur, kantuk berat mulai terasa, tak lama aku tertidur.  Entah berapa lama aku tertidur, aku  terbangun mendengar suara Jendol memanggilku. Kulihat Jendol menyuruh office boy meletakkan piring di meja.

 " Makan pah ... " Jendol menyiapkan makan siang buatku. Kalau seperti ini sikapnya, Jendol terlihat cantik, tidak seperti biasanya. Ah jendol, mestinya kamu bersikap seperti ini kalau ingin aku selalu dekatmu, kataku dalam hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun