Ibarat kata, kalau kepalanya adalah kepala ular, ekorpun menjadi ekor ular, tidak mungkin menjadi ekor kuda. Artinya, arah kabinet ini akan tergantung yang memimpin dasebuah fakta yang kita temui dalam pemberitaan, seorang Menko yang merangkap menjadi anggata DPR RI menyatakan, Indonesia import beras karena rakyat terbiasa makan nasi. Mengapa yang kebiasaan manusia yang paling mendasar menjadi masalah ?
Padahal, tidak berkembangnya sektor pertanian karena banyak permasalahan menyangkut tata guna tanah. Tanah sudah menjadi komoditas investasi bukan lagi menjadi sarana produksi. Ditambah lagi carut marut tata niaga pupuk, ketika petani membutuhkan pupuk, pupuk menghilang. Salah satu sebab adalah menghilangnya pupuk, ketika pupuk dibutuhkan, saat itu dimanfaatkan untuk menagih subsidy pemerintah oleh produsen yang pembayarannya terlambat.
Artinya, pemerintah memiliki dalil lebih menyalahkan rakyat ketimbang bertanggung jawab atas tugas yang diembannya. Demi kepentingan rakyat , jargon seperti itu sering berkumandang sementara banyak rakyat yang tidak mengerti hanya manggut-manggut, tidak boleh kecewa. Namun jangan salah, banyak rakyat mengerti kalau dibohongi, maka meme meme menyindir pemimpin yang bohong menyebar di medsos ... sekedar menghibur diri dari kekecewaan.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI