Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

PKS Melakukan Penyuapan

23 Februari 2010   05:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

” Makan apa kau, cepat nian besaknyo……….nah..sekarang aku nak lantik kau jadi Raja….kau baek2 merintah negara ini ya…”. Demikian Tukul menasehati Ken Arok dan segera mengambil sumpah jabatan.

Setelah acara pelantikan, buru2 Tukul meninggalkan ruang sidang  menuju pulang kerumah  untuk segera melapor kepada sang istri.

” Mam…. kau tau siapa yang kulantik ?  Ken Arok..! Cepat sekali dia besarnya, sekarang sudah ABG…”

Ratu Langit diam saja mendengar penjelasan suaminya, tanganya terus bergoyang kesana kemari merajut renda untuk mengisi hari santainya.

Beberapa bulan berselang, lewat 100 hari, politik Singosari tidak kunjung tenang, Ken Arok yang memimpin negeri Singosari setiap hari harus menghadapi kritik dan rongrongan. Melihat keadaan tersebut, Tukul Kumis yang sudah cs dengan Ken Arok merasa prihatin.

" Apo dio lagi, pemilu lah lewat, idak ado lagi pemilihan wakil rajo, kalau nak jadi wakil rajo, tunggulah tahun 2014, jangan mak itu caronyo, kagek saro rakyat ini, aku idak galak ado pemazgulan " Kata Tukul Kumis menyikapi isu pemazgulan wakil raja singosari.

Sementara Ken Arok makin kebingungan mendapat sumbangan dari Partai Konco Singosari (PKS) yang katanya mengajak berkoalisi, sumbangan manusia yang sudah menjadi menkoinfo itu dapat menjadi masalah karena dapat dianggap gratifikasi, itu melanggar hukum singosari. Serba salah, mungkin itulah yang dihadapi oleh Ken Arok yang tampangnya menjadi semakin tua, sulit mengembalikan sumbangan dari PKS karena sudah dijadikan menkoinfo, diterima akan bikin pusing karena bisa dianggap menerima gratifikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun