Mohon tunggu...
Doddy Poerbo
Doddy Poerbo Mohon Tunggu... -

apalah arti sebuah nama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

PKS Melakukan Penyuapan

23 Februari 2010   05:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:47 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah kasak kusuk kesana kemari, Tukul  Kumis suami Ratu Langit yang penah berkuasa di Singosari akhirnya terpilih menjadi ketua MPRS ( Majelis Permusyawaratan Rakyak Singosari ) merasa lega hatinya. Walapun partainya keok dalam pemilihan umum rakyat Singosari dan sesuai dengan keinginan hati sang istri tetap bertahan sebagai  oposisi, menjadi ketua MPRS adalah pilihan yang tepat. Sebab, menurut pendapatnya, duduk berhadapan dengan Raja juga oposisi namanya.

Mendapatkan kenyataan suaminya diangkat menjadi ketua MPRS, Ratu Langit bungkam seribu bahasa. Banyak rakyat Singosari bertanya-tanya, mengapa Ratu Langit bungkam saja ya…?. Ah, mungkin Ratu langit masih menunggu 100 hari baru mau angkat bicara. Atau mungkin saja sedang kursus mempelajari bahasa yang keseribu satu. Demikianlah pertanyaan yang berkecamuk diotak rakyat Singosari.

Sementara sang Istri cuek biebe, Tukul  Kumis segera bersiap siap latihan untuk acara pelantikan Raja Singosari yang baru. Dalam hati dia bergumam, saatnya nanti akan kutunjukkan kepada rakyat Singosari bahwa aku masih unggul, akulah yang melantik Raja. Kagek bakal jadi Raja kalau  aku idak galak lantik.

Tiba saatnya hari pelantikan yang sudah direncanakan, Tukul Kumis sebagai ketua MPR dengan penuh percaya diri mumbuka sidang MPRS. Tata tertib dan agenda sidang dia ucapkan dengan lancar dan berwibawa. Saatnya kini dia akan tunjukkan kepada rakyat Singosari, sekarang akulah yang paling berkuasa di tanah Singosari ini , aku nak lantik Raja…..

Tiba saatnya sesi pelantikan Raja, para hadiri semua berdiri menyambut kedatangan Raja yang hendak dilantik dalam acara tunggal itu. Bukan main terkejutnya Tukul Kumis melihat Raja yang hendak dilantiknya, pikiran melayang entah kemana, konsentrasinya menjadi kacau. Tiba2, entah mengapa dia menjadi lupa dengan nama Raja yang hendak dilantiknya itu. Dengan suara belepotan sambil melambaikan tangannya Tukul memberi isyarat agar Raja yang hendak dilantiknya itu untuk mendekat kehadapannya.

“Aku kenal sama kau, kau ini bekas anak buahnyo bini aku… Siapa nama kau, aku lah lupo..”

“Ken Arok….”. Jawab Ken Arok sambil tersenyum penuh arti.

” ya..ya….Ken Angkrok……”

“Ken Arok……” Sambung Ken Arok  memperbaiki sebutan namanya.

“Kau cepat sekali besarnyo, waktu kau jadi anak buah bini aku, kau ini masih kanak2, aku masih ingat ”

Ken Arok  hanya tersenyum mendengar ucapan Tukul. Sementara itu Tukul memandangi tubuh Ken Arok yang besar tinggi, hatinya makin tidak tenang, pengen buru2 acara itu cepat selesai.

” Makan apa kau, cepat nian besaknyo……….nah..sekarang aku nak lantik kau jadi Raja….kau baek2 merintah negara ini ya…”. Demikian Tukul menasehati Ken Arok dan segera mengambil sumpah jabatan.

Setelah acara pelantikan, buru2 Tukul meninggalkan ruang sidang  menuju pulang kerumah  untuk segera melapor kepada sang istri.

” Mam…. kau tau siapa yang kulantik ?  Ken Arok..! Cepat sekali dia besarnya, sekarang sudah ABG…”

Ratu Langit diam saja mendengar penjelasan suaminya, tanganya terus bergoyang kesana kemari merajut renda untuk mengisi hari santainya.

Beberapa bulan berselang, lewat 100 hari, politik Singosari tidak kunjung tenang, Ken Arok yang memimpin negeri Singosari setiap hari harus menghadapi kritik dan rongrongan. Melihat keadaan tersebut, Tukul Kumis yang sudah cs dengan Ken Arok merasa prihatin.

" Apo dio lagi, pemilu lah lewat, idak ado lagi pemilihan wakil rajo, kalau nak jadi wakil rajo, tunggulah tahun 2014, jangan mak itu caronyo, kagek saro rakyat ini, aku idak galak ado pemazgulan " Kata Tukul Kumis menyikapi isu pemazgulan wakil raja singosari.

Sementara Ken Arok makin kebingungan mendapat sumbangan dari Partai Konco Singosari (PKS) yang katanya mengajak berkoalisi, sumbangan manusia yang sudah menjadi menkoinfo itu dapat menjadi masalah karena dapat dianggap gratifikasi, itu melanggar hukum singosari. Serba salah, mungkin itulah yang dihadapi oleh Ken Arok yang tampangnya menjadi semakin tua, sulit mengembalikan sumbangan dari PKS karena sudah dijadikan menkoinfo, diterima akan bikin pusing karena bisa dianggap menerima gratifikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun