Begitu dalam ku menyayangmu. Hingga menghujam kedasar palung hatiku.
Begitu dalam ku mengasihimu. Hingga ku rela jika kau hempaskan aku.
Sungguh kusadari ku tiada sempurna. Tak sanggup menjadi pujaan. Segalanya kukorbankan demi maumu. Asalkan saja kau bahagia, cinta.
Pergilah cinta jika diriku selalu membuat tersiksa. Pergilah cinta jika dirimu temukan sejuta surga bersama dirinya.
Begitu sepi hidupku tanpamu. Ingatkan ku akan kisah yang berakhir.
Namun karena kau kuharus ikhlaskan. Melepasmu turuti kata hatimu.
Pergilah cinta jika diriku selalu membuat tersiksa.
Pergilah cinta jika dirimu temukan sejuta surga bersama dirinya.
Puisi  picisan ini untukmu.
Yang sama sekali tak pernah kutahu untuk manusia mana.
Halu-halu yang mengganggu semasa bawang.
Tertulis berangka dua ribu ditambah empat  belas.
Beberapa tahun lalu ketika masih berseragam putih biru.
Ditulis dengan sepenuh hati tanpa rasa-rasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H