Rasanya, inginku menciptakan lebih banyak lagi "takdir" kala itu.
Namun dalam sekejap, jam menunjukkan pukul setengah 12 siang
Kurasa sarapanku lebih penting dari rencana konyolku
Beranjaklah aku
Sore harinya, hujan turun dengan riang
Langkahku agak tergesa
Tempat yang kutuju, masih sama
Waktu itu, anganku sama sekali belum sempat menghadirkanmu kembali
Aku serius
Simsalabim!
Lagi, sosokmu kembali melenggang
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!