Pagi itu, disebuah lorong.
Tanpa disangka dan tanpa diharap, sosokmu berhembus tepat dibelakangku
Meski hanya melihat punggung yang melangkah pergi, namun ku sudah cukup paham siapa empunya
Mau dilihat dari sisi dan porsi manapun,
Sudah terlalu sering punggungmu dan mataku beradu
"Hai, sudah lumayan lama ya."
Aku bercakap dengan sisa molekulmu yang pudar.
"Bagaimana kabarmu?"
Tidak ada jawaban
Beberapa detik kemudian, sosokmu menghilang di balik tembok depan sana
Katanya, kebetulan adalah nama lain dari takdir
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!