Bagi kalangan mahasiswa, seminar tentu bukanlah hal yang asing lagi. Hampir setiap hari ada saja broadcast yang beredar melalui media sosial mengenai diselenggarakannya kegiatan ini. Bahkan terkadang seminar merupakan agenda rutin setiap tahunnya bagi himpunan mahasiswa jurusan tertentu, entah itu untuk menggalang dana sosial, atau dengan tujuan lain.
Seminar sangatlah penting diikuti oleh mahasiswa karena selain menambah pengetahuan, seminar juga bisa menambah pengalaman. Sertifikat yang didapatkan ketika mengikuti seminar pun juga nantinya pasti akan bermanfaat, untuk mengajukan skripsi misalnya.
Umumnya, setiap seminar pasti dikenai biaya untuk tiket masuknya. Mahal tidaknya tiket tersebut bergantung pada narasumber yang diundang, biasanya tiket akan semakin mahal apabila narasumber seminar berasal dari artis ternama, atau orang yang sedang hitssaat itu.
Nah, biaya inilah yang kira-kira menjadi salah satu permasalahan sebagian besar mahasiswa untuk mengikuti seminar, terutama anak rantau. Menjadi anak rantau menuntut kita untuk pandai-pandai mengatur keuangan. Jangankan mau berfoya-foya, mengikuti seminar dengan tiket diatas lima puluh ribu pun harus berpikir dua kali, sekalipun itu seminar dengan narasumber yang kita idam-idamkan kedatangannya.
Selain biaya, mengikuti seminar juga harus  mempertimbangkan waktu. Maksudnya, kita harus bisa memilih seminar sesuai dengan waktu luang kita. Kerapkali seminar malah diadakan di hari-hari efektif masuk kuliah. Sama halnya dengan seminar yang bersifat wajib untuk mata kuliah tertentu, mau tidak mau ya kita harus mengorbankan mata kuliah lain, hmm pasti tau kan tingkat galaunya seperti apa. Padahal, absensi kuliah merupakan hal yang harus diutamakan bagi mahasiswa, karena pada akhirnya  absensi inilah yang nantinya akan mempengaruhi bisa tidaknya kita mengikuti ujian semester. Â
Nah, melihat penjelasan diatas, tentu dalam mengikuti seminar tidak luput dari mengorbankan beberapa hal penting seperti biaya, waktu, absensi kuliah, dan lain lain. Lalu, bagaimanakah cara mengikuti seminar yang tidak sia-sia supaya worth it?
Ingat pengorbanan dan tahu tujuan
Apa sih sebenarnya tujuan awal kita mengikuti seminar ini? Apakah hanya untuk mendapat sertifikat? apakah hanya demi bisa berfoto bareng dengan narasumber? atau memang benar-benar ingin menambah ilmu dan pengalaman?.
Supaya sadar, perlu diingat lagi apa saja yang sudah kita korbankan demi mengikuti seminar ini. Bukankah itu semua akan sia-sia jika kita hanya duduk dan menonton orang berbicara panjang lebar diatas panggung tanpa menyimaknya?. Tanamkanlah pada diri bahwa mengikuti seminar itu bertujuan supaya kita bisa meraup manfaat sebanyak-banyaknya setelah menginjakkan kaki keluar dari forum tersebut.
Simpan ponsel di dalam tas
Ponsel notabenenya merupakan kebutuhan wajib bagi mahasiswa, mengingat sekarang berbagai informasi bersumber dari benda tersebut, mulai dari jadwal perkuliahan, sampai pembagian nilai seester mata kuliah. Segalanya bisa kita ketahui via online maupun offline hanya dengan benda elektronik tersebut. Akibatnya, membawa ponsel kemanapun kita pergi bisa dibilang menjadi suatu keharusan demi kelangsungan komunikasi maupun informasi, termasuk ketika mengikuti seminar.
Ketika seminar, ubahlah modeponsel menjadi silent(syukur-syukur kalau dimatikan), setelah itu masukkan dalam tas dan jangan menyentuhnya lagi sampai acara selesai. Mengapa harus dimasukkan? Karena jika tidak, maka kita akan terus-terusan memperhatikan ponsel dan ketika ada notif, seketika perhatian sudah tidak lagi terarah pada narasumber. Apalagi kalau sudah chattingan, pasti akan memakan banyak waktu. Akibatnya, kita tidak akan bisa menerima materi dari narasumber secara maksimal.
Catat semua materi yang disampaikan narasumber
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang
Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja
Ungkapan diatas, adalah milik rahimahullah Imam Asy-Syafi'i. Tahu kan kenapa ilmu itu harus dicatat?. Sekuat apapun daya ingat kita, pasti tak luput dari yang namanya lupa. Nah, untuk menghindari hal yang bernama "lupa", maka wajib hukumnya mencatat ilmu-ilmu yang kita dapatkan. Tulisan itu nantinya akan menjadi reminder bagi diri kita.
Pasti semuanya membawa alat tulis ketika seminar kan? Nah, jangan sampai alat tulis itu unfaedah karena tidak kita gunakan untuk mencatat. Setelah seminar selesai, usahakan kertas yang tadinya kosong dan putih bersih terisi dengan ilmu-ilmu baru yang berguna. Catatlah poin-poin yang disampaikan oleh pemateri, bahkan kalau bisa ya penjelasan sekalian.
Yuk, mulai dari sekarang jadi peserta seminar yang bijak dengan menerapkan poin-poin diatas, supaya seminar yang kita ikuti tidak sia-sia dan tentunya worth it.
Semoga bermanfaat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H