Karena penulis kebetulan selama tiga hari (maksudnya bukan 3 x 24 jam, tapi tiga hari berturut datang selama kurang lebih tiga jam) mengamati bagaimana kelebihan dan kekurangan beberapa produk monitor-TV yang akan dibeli. Dan secara kebetulan ada film animasi RIO dengan warna burung-burung dan lingkungan tajam dan cerah yang mendukung kegiatan tadi.Â
Ada warna biru—tepatnya cyan atau biru langit—menjadi 'pecah' di produk kompetitor yang menjadi objek pengamatan bersama tadi. Yang dimaksud 'pecah' ini adalah tampil jaggies atau 'bergerigi' dibandingkan layar UA22D5000NM dengan tampilan warna cenderung halus untuk kondisi scene yang sama. Bisa dibilang, secara grafis rentang jangkauan warna (gamut) dari LED-TV Samsung ini lebih lebar.
OK. Demikian pengalaman penulis tentang memilih LED-TV ini. Showroom yang menjadi sasaran penulis untuk kedua produk LED-TV ini adalah showroom elektronik yang juga memajang home appliances, bukan showroom komputer dan peripheral-nya.
Mungkin ada pengalaman dari penulis lain atau pengguna untuk merek dan jenis monitor-TV lainnya, bisa di-share dong pada baris komentar sebagai pelengkap untuk pembaca (atau bisa juga lewat artikel balasan). Penulis juga berharap, teknologi yang disematkan pada LED-TV ke depannya semakin berkembang lebih baik dari segi kapabilitas, cakupan warna dan mengakomodasi bidang grafis serta multimedia. Terima kasih sudah mampir membaca.
***
///UPDATE/// Berdasarkan pengalaman beberapa teman di IGD Facebook dimana artikel ini penulis share, selama ini mereka yang menggunakan TV-LED mungkin mentok dengan refresh rate yang hanya maksimal 60Hz. Bandingkan dengan monitor CRT yang bisa dinaikkan refresh ratenya ke tingkatan lebih tinggi. Meski demikian, penulis mengingat dari beberapa referensi jika angka 60Hz itu pun tergolong cukup—disebabkan perbedaan sistem pembentukan citra. Ada keterangan jika menggunakan TV-LED diharuskan menjaga jarak minimal 2 meter. Meski buat penulis pribadi, tingkat terang TV-LED ini agak sedikit lebih bersahabat bagi mata ketimbang monitor CRT. Bagi beberapa orang, agaknya monitor PC biasa lebih nyaman bagi mata mereka.Â
Ada satu pengalaman pengguna yang menggunakan layar lebar TV-LED seukuran 43" (yang dapat digeber resolusinya ke 4K, dengan resolusi recommended 3840 x 2160 saat berkomputer dan 2560 x 1440 saat main video game), namun penulis sendiri belum mempunyai gambaran jika menggunakan ukuran layar tersebut baru nyaman dilihat pada jarak minimal berapa meter. Ada juga yang berpendapat bahwa port VGA pada TV-LED ini adalah untuk karaoke atau home theater. Berikut adalah beberapa masukan dari pembaca dimana tautan ini dishare. Demi menghindari konflik maka namanya diburamkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H