Jika kita memilih monitor komputer biasa (bukan monitor-TV), maka keluaran suara ini biasanya hampir tak bermasalah; kecuali jika colokan yang kita gunakan adalah HDMI.Â
HDMI merupakan standar masa kini untuk dunia audio-visual yang rupa-rupanya 'agak mubazir' pula kegunaannya di ranah ini meskipun kelebihannya telah disinggung pada paragraf sebelumnya yakni warna keluarannya lebih cerah dan tajam dibandingkan via kabel VGA/D-Sub 15 pin.Â
Mengapa dikatakan 'agak mubazir', ini disebabkan oleh karakternya yang sanggup membawa kanal visual dan audio sekaligus dalam satu kabel. Padahal keluaran suara dari layar monitor-TV masa kini dengan postur kerempeng agaknya kurang dapat memanjakan kuping pirsawan disebabkan gelombang bass yang kuat akan membutuhkan ruang yang cukup. Minimal seperti tabung pipa. Lantas ditanamkan dimana penampang tabung suara bass pada bidang monitor-TV tersebut?
Jadi bila Anda menggunakan mainboard komputer dengan output HDMI, hal yang perlu dilakukan adalah tidak mengeksekusi penginstalan driver untuk HD-audio supaya keluaran audio-nya tidak berujung pada speaker internal monitor-TV tadi (yang kebanyakan memang kurang bagus untuk para audiophile dengan standar kuping tinggi—bahkan juga jika ditambah dengan embel-embel Dolby System, DTS atau lainnya).Â
Sebagai gantinya, kita bisa menggunakan driver soundcard onboard bawaan mainboard tersebut atau memasang kartu suara tambahan untuk komputer, yang keluarannya tetap diarahkan ke speaker atau speaker aktif.
Lalu bagamana dengan output suara dari kanal televisinya? Kebetulan, saat ini penulis menggunakan satu speaker aktif dimana ada beberapa fitur (termasuk fitur blutooth) pada speaker tersebut.Â
Memang akan membutuhkan perangkat tambahan (peripheral) plugin pada komputer yaitu sebuah dongle blutooth USB yang dapat mengirimkan sinyal suara. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tindakan harus berganti colokan (jack) tiap akan beralih dari bermain komputer serta menonton televisi.
Penulis sendiri menemukan adanya percabangan kabel audio jack yang dijual di pasaran, namun tidak menyarankan penggunaannya disebabkan wejangan berdasar pengalaman seorang rekan Kompasianer Widianto Didiet yang pernah menggunakan tool ini.Â
Sebuah komputer pada umumnya terhubung dengan stop-kontak listrik meskipun posisi OFF dan ini mengakibatkan adanya arus masuk meski sangat kecil. Nah, arus suara keluaran dari televisi ditambah arus kecil keluaran komputer tersebutlah yang dapat membuat speaker-nya jebol.
Jadi, penulis lalu menggunakan fitur bluetooth pada speaker aktif tadi saat komputer-ria, sedangkan input AUX (jack audio) digunakan saat menonton televisi, yang tentu dapat kita ubah-alihkan (switch) dari tombol pada speaker aktif tadi kapan saja. Jika tak berada pada setelan bluetooth tentunya tak akan ada arus listrik yang masuk, disebabkan perangkat tadi tidak terhubung.
Gambar Pada Monitor-TV
Jika paparan sebelumnya didominasi oleh bahasan audio. Lalu bagaimana dengan gambar visual dari monitor-TV tersebut?