Mohon tunggu...
F. I. Agung Prasetyo
F. I. Agung Prasetyo Mohon Tunggu... Ilustrator - Desainer Grafis dan Ilustrator

Cowok Deskomviser yang akan menggunakan Kompasiana untuk nulis dan ngedumel...

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Windows 10 Preview #Edisi Januari, Hampir Final?

31 Januari 2015   21:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:02 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tulisan ini menyambung tulisan sebelumnya, masih seputaran mencicipi Sistem Operasi Windows 10 dalam versi Beta. Dan meski tampak pada jendela "About Windows": versinya adalah Windows 10 Technical Preview, saya ketahui dari nama file dan pembukaan installernya bahwa Windows yang saya jajal ini adalah versi Pro (fessional). Kemungkinan akan ada perbedaan untuk versi lain, seperti kita ketahui Microsoft menjual Windows 7 untuk berbagai segmen: Starter, Home Basic, Home Premium, Professional, Enterprise, dan Ultimate. Kemungkinannya, ada fitur yang hilang dan tentunya ada perbedaan kelengkapan pada tiap versi yang dijual. Tentang review ini sendiri saya lakukan hanya sepintas menurut sudut pandang saya (apa yang saya rasakan) serta tidak menjelajah jauh ke dalam. Saya sarankan Anda membaca artikel review lain untuk mencari tahu bagaimana selengkap-lengkapnya dari Windows 10 Preview ini dan apa yang ditawarkannya. Dan ini adalah tulisan saya yang terakhir tentang menjajal versi beta dari Windows 10 sebelum versi final resmi dirilis, meski jika ada update setelah ini.

Dalam penginstalan kali ini saya tidak memakai cakram DVD untuk meng-ekstrak (memekarkan) file ISO-nya, tetapi memilih pemekaran pada satu folder di harddisk dengan aplikasi 7zip dan menginstal Windows Preview ini dari folder tersebut. Kali ini saya memilih opsi mempertahankan file personal saya dari bencana penghapusan dan perombakan (ada 3 opsi: "Keep System Settings and Applications", "Keep Personal Files", dan "Keep Nothing"); Dan sama seperti sebelumnya, saya memilih menginstal setup Windows ini secara update dan bukan install baru bersih dengan pemformatan Harddisk.

Ada beberapa keanehan pada saat penginstalan: rasa-rasanya, ada beberapa jeda dengan tampilan bahwa Windows menyetel beberapa setting tertentu. Lebih sering daripada penginstalan Preview build sebelumnya, dan dipikir-pikir membaca kalimat yang itu-itu saja (tertera di layar) terasa monoton jadinya. Keanehan yang lain adalah tak adanya langkah untuk setelan nama akun dan zona waktu (karena sebelumnya saya tidak memilih untuk mempertahankan "System Settings"), dan setelah seluruh penginstalan saya harus mengubah manual time zone dan waktu ke waktu Indonesia (Jakarta) dari time zone Canada. Padahal di versi build sebelumnya (9841), setelan waktu ini muncul saat menginstal... tapi mengapa bisa berganti "Canada"? :) Atau mungkin saya terlewat? Nggaklah rasanya, karena saya senantiasa melihati layar saat proses berlangsung. Entah pula bila hal ini disebabkan oleh karena kesamaan sistem operasi dengan sebelumnya (beda versi build, yang ini 9926). Tetapi sepertinya, setelan waktu menjadi salah satu bug pada preview Windows edisi ini: apalagi setelah kita mengganti waktu yang tepat, tombol "apply"nya tidak mau aktif untuk bisa di-klik.

Setidaknya sebagian besar gambaran Windows yang akan datang tergambar lebih jelas di preview edisi Januari ini. Saya menyebutnya edisi Januari karena sesuai dengan janji pihak Microsoft yang akan mengeluarkan kejutan dan hal baru pada tanggal 21 Januari 2015 (saya download tanggal 24 Januari), dimana sebagian besar bug mengganggu pada versi Oktober (atau September?) sudah lumayan teratasi dan tampak lebih stabil untuk tugas dan kerja keseharian. Dan kejutan-kejutan yang bisa membuat pengguna pemula miris (karena takut hardwarenya rusak) telah jauh berkurang.

Mungkin perlu diketahui, bahwa seminggu setelah saya memposting review Windows 10 di Kompasiana, Windows melakukan konfigurasi ulang secara otomatis pada laptop saya, dimana icon-icon semisal tombol Power (Shutdown/Restart/dll) atau karakter Arrow pada Task Manager muncul kembali tampilannya setelah sebelumnya berubah menjadi karakter kotak-kotak (baca lagi disini). Hanya saja, efeknya jadi lain lagi: sebulan setelah saya memposting artikel review tersebut, mendadak fasilitas wifi laptop saya tidak berfungsi (setelah beberapa update terbaru dan konfigurasi ulang). Begitu pula dengan lampu indikator Capslock (huruf besar) pada sisi atas perangkat keyboard laptop yang akhirnya selalu mati meski Capslocknya aktif atau tidak. Tentu saja tentang aktif/tidaknya tombol Capslock ini dapat diketahui serta tidak berpengaruh saat kita bekerja dengan Word Processor atau aplikasi grafis. Pengaruhnya hanya pada lampu indikator hardwarenya saja. Sebagai catatan kalimat sebelumnya: mengenai konfigurasi ulang secara otomatis ini biasa dialami oleh mereka yang pernah menggunakan Microsoft Office setelah beberapa kali pemakaian sejak penginstalan pertamanya.

Sayangnya rencana saya untuk meneliti apa saja jenis-jenis font baru yang disertakan pada Windows 10 ini terlewat. Karena kelupaan bo... Saya baru ingat setelah menginstall beberapa program utilities untuk kemudahan kerja saya dan aplikasi untuk sistem seperti VGA serta Touchpad Driver (sorry! hehe). Karena beberapa aplikasi untuk sistem diketahui kadang menambahkan font tertentu, yang entah itu untuk pelengkap desain tampilan atau malah untuk sistemnya. Tapi bila Anda ingin mencoba untuk menginstalnya sendiri, saya menyarankan yang Windows 10 preview edisi Januari ini (build 9926) ketimbang yang versi sebelumnya (build 9841--versi Oktober).

Yang saya lihat sekilas:

[caption id="attachment_348822" align="aligncenter" width="500" caption="Windows 10 Preview build 9926 dan startmenu-nya"][/caption]

1. Wallpaper baru, yaitu Pegunungan salju... cukup membuat nuansa baru :) dan jika Anda baru saja memasuki Windows 10 ini setelah baru saja menginstal, akan menjumpai Searchbox yang tampilannya dominan pada taskbar dengan fitur Cortana. Siapa Cortana? Cortana (baca Kortana) bukan plesetan dari akun selebritis Kompasiana Pakde Kartono meskipun nyerempet nama :D . Si Cortana ini akan mengeksekusi perintah berdasar suara, atau tulisan tangan (keren!) meski saya belum mencoba fitur Cortana ini karena Bahasa Inggris (USA) yang acak-adul dan tulisan tangan yang lebih mirip dokter ketimbang desainer ^_^. Sesuai keterangannya, "Your PC and Cortana can get to know your voice and handwriting, and make better suggestions for you. We'll collect info like contacts, speech, and handwriting patterns, and typing history. Turning this off also turns off speech and Cortana." Setelan simpel Si virtual Cortana ini rupanya masuk ke dalam box Settings untuk pengguna tablet/sentuh (sub Privacy). Namun setelan tingkat "nerd" atau lengkapnya masuk ke Control Panel > Speech Recognition. Ada pilihan menarik di sana: "Train Your Computer to better understand you". Sedangkan keterangannya: "Read text to your computer to improve your computer's ability to understand your voice. Doing this isn't necessary, but can help improve dictation accuracy."

Searchbox yang dominan ini akan hanya mengecil seukuran icon saja bila Anda memilih opsi "Use Small taskbar button" pada taskbar properties (klik kanan pada taskbar untuk mengakses context menu properties)

[caption id="attachment_348828" align="aligncenter" width="400" caption="Setelan untuk Cortana via Settings"]

1422686559822178714
1422686559822178714
[/caption]

2. Start menu menjadi lebih tertata, dengan slider pada area thumbnail-nya. Tidak seperti built sebelumnya yang bisa di-drag (scale) lebarnya, tapi yang baru ini bisa dimaximize hingga memenuhi layar (seperti Windows 8.x jadinya). Bisa di-minimize juga hingga seperti ukuran awalnya. Penataan Start Menu ini juga terdapat pada barisan submenu All Apps: akan diurutkan secara alfabetis (A-Z). Sementara Windows Accesories dan Windows System (serta aplikasi sistem cakupannya) muncul dibawah huruf W. Aplikasi yang baru saja diinstal (Recently Added) akan ditampilkan di atas Windows logo pada Start Menu. Jika kita klik Windows Logo, Searchbox ini akan bergerak ke bagian taskbar (bukan di area Start menu seperti Windows 7)

[caption id="attachment_348823" align="aligncenter" width="450" caption="slider pada start menu"]

142268584774996939
142268584774996939
[/caption]

[caption id="attachment_348824" align="aligncenter" width="450" caption="Begini tampilannya jika start menu di-maximize"]

14226859501559454685
14226859501559454685
[/caption]

3. DirectX-nya mengalami sedikit masalah dalam pendeteksian waktu dibuka melalui DXDiag (yang saya kira merupakan penyumbang sejumlah keanehan pada versi sebelumnya), namun bisa dibuka tanpa diinterupsi oleh gangguan peringatan kotak dialog dan bisa diketahui versinya, yaitu DirectX-12. Hal yang membahagiakan... ahay (!) adalah sejumlah game yang bisa berjalan dengan (sangat) baik meskipun itu game jadul yang terbit sekitaran tahun 2004 ke atas (zaman Pentium 4/Windows XP) semacam Need For Speed Underground 2 buatan EA, Prince of Persia Warriors Within dari Ubisoft, dan The Punisher dari THQ. Hmm, ...cukup menegangkan melihat satu begundal musuh The Punisher ini diinterogasi dibawah senjata lalu didorong masuk ke kolam berisi banyak ikan Piranha :) sadis! Lucunya, game The Punisher mengalami False Detect dengan mengira DirectX nya adalah Versi 9.0... Komputer bisa bohong atau nggak ya, kalau begini? hehe... (maaf, kalau Anda nggak paham kalimat saya barusan... Anda pasti belum baca artikel saya ini) Game dengan emulator macam Arcade pun bisa dimainkan dengan baik dan lancar ketimbang pada Windows 8.x!

[caption id="attachment_348825" align="aligncenter" width="250" caption="Terdeteksi sebagai DirectX-9 di game The Punisher!"]

14226861702055121672
14226861702055121672
[/caption]

[caption id="attachment_348826" align="aligncenter" width="450" caption="Tapi inilah versi DirectX sebenarnya... :)"]

14226862291428631032
14226862291428631032
[/caption]

4. Terdeteksi aplikasi yang menghilang. Yang sempat saya ingat, Kalkulator versi desktop yang ada sejak Windows Vista. Jadi, Kalkulator versi touch telah menjadi menjadi satu-satunya kalkulator. Jangan sampai dihilangkan... ^_^ Mungkin Microsoft membaca tulisan review saya sebelumnya :D wkwkwkwk...

[caption id="attachment_348827" align="aligncenter" width="250" caption="Ini jadi satu-satunya kalkulator sekarang... :)"]

1422686412704312711
1422686412704312711
[/caption]

5. Saya sempat bingung adanya dualisme "Settings" dan "Control Panel" pada Windows 8, tetapi disini fungsinya lebih jelas bagi saya: "Settings" adalah "Control Panel" versi mudah dan simpel yang ditujukan untuk pengguna layar sentuh/tablet. Tapi, fungsi dan opsi "Settings" tidak mencakup keseluruhan "Control Panel"... Jadi, fungsi yang lebih kompleks memang ada pada "Control Panel". Melihat kemudahan "Settings" ini malah mengingatkan saya akan Control Panel pada sistem MacOSX milik Apple.

1422686655936220243
1422686655936220243
14226868461758790746
14226868461758790746

6. Minimnya fungsi "Help" jika kita menekan tombol F1 dalam setiap langkah menggunakan Windows 10 Preview ini. Hubungkan Windows 10 preview ini dengan internet jika Anda menginginkan bantuan lebih. Beberapa bantuan yang ada pada daftar "help offline" ini rasanya hanya menjembatani pemakai tablet pemula.

7. Internet Explorernya masih disertakan pada preview kali ini (versi 11.0.9800.0) Namun waktu dilihat copyrightnya: 2015 Microsoft Corporation. Padahal katanya, Microsoft akan menyertakan browsernya yang baru pada Windows 10 yaitu Spartan. Nampaknya kita harus menunggu versi final-nya diluncurkan. Dari beberapa berita blog/media berita, masa berlaku Windows 10 Preview ini adalah sampai sekitaran April. Namun, dengar-dengar versi finalnya masih akan menunggu hingga bulan September/Oktober tahun ini. Masih jauh!

[caption id="attachment_348837" align="aligncenter" width="450" caption="Masih IE11 :)"]

14226881331493378611
14226881331493378611
[/caption]

8. Pada umumnya penyetelan relatif stabil, termasuk kalibrasi warna dan Cleartype. Yang terasa mengganggu dan baru terlihat jelas bug-nya adalah saat memilih wallpaper. Untuk mengaksesnya klik kanan Desktop maka akan keluar context menu Personalize > Desktop Background. Mirip gejala yang saya alami pada preview build 9841: kejang-kejang naik turun pada slider-nya :)

[caption id="attachment_348843" align="aligncenter" width="300" caption="Masih kejang-kejang :)"]

14226907481481668543
14226907481481668543
[/caption]

9. Aplikasi "desktop enhancement" bernama Fences versi beta dari pihak ketiga (vendor Stardock) tidak bisa berjalan mulus di versi Windows preview kali ini meski berjalan mulus pada Windows 7, gangguannya yaitu icon-icon di desktop beku, tidak bisa di-drag masuk ke dalam kotak 'Fences'. Entah untuk versi finalnya. Karena Microsoft menjanjikan semua program yang jalan di Windows XP akan bisa dijalankan dengan baik pada versi Windows 10 final nanti.

10. Ada menu Xbox pada deretan icon start menu. Entah, apakah bisa dibuat untuk menggantikan konsol XBOX? mengingat saya tak punya perangkat dan game untuk Xbox. Namun dibandingkan emulator biasa, tentunya ini lebih bisa dipertanggungjawabkan karena merupakan rilisan resmi vendornya, Microsoft. Lalu bagaimana dengan nasib konsol XBox sendiri yang diketahui cukup tangguh bersaing dengan Playstation dan Nintendo sekaligus?

11. Adanya beberapa hal perbaikan (penyempurnaan) dan kekurangan yang nampak secara kasat mata pada versi beta ini rasanya akan membuat Microsoft bisa menjual versi finalnya nanti dengan mulus. Karena bila semuanya digeber di versi build ini, bisa-bisa tidak banyak orang yang akan membeli versi finalnya. Tapi saya penasaran juga apakah komputer saya akan stop beroperasi (tidak bisa masuk sistem operasi) saat kadaluarsa pada tanggal 15 April 2015 nanti.

12. Kebutuhan akan DotNet Framework untuk menginstal beberapa program. Bahkan untuk kebutuhan DotNet Framework versi 2 harus di-download sekaligus updatenya pada situs Microsoft dan mengharuskan online. Padahal saya menggunakan installer DotNet Framework 3.5 (seharusnya adalah gabungan fitur versi 2 dan versi 3 dalam satu installer, yang ternyata mempunyai rilis update). Tapi ini sendiri tidak terlalu menjengkelkan, karena kita dapat menginstal mana yang dibutuhkan atau tidak. Mereka yang cuma berkutat di aplikasi perkantoran mungkin tidak membutuhkan aplikasi DotNet Framework ini... dan kita bebas menginstal Java RE pula sesuai kebutuhan kita atau versi yang kita mau. Bandingkan dengan Apple MacOS (Macintosh) dimana ada kebutuhan akan versi java lebih tinggi, kita harus menunggu rilis update OS berikutnya! karena memang fitur dan fungsi java pada MacOSX menyatu di dalam sistem operasi-nya. Soal fleksibilitas inilah yang membuat saya kurang mencintai Apple disamping harganya yang tidak ramah kantong :D Padahal dalam menginstal aplikasi di MacOSX biasanya cuma seperti kita mengkopi file ke dalam folder Aplikasi saja. Ternyata kemudahan tidak selalu menyenangkan...

13. Aplikasi baterai laptop saya lebih kompatibel dengan versi beta kali ini, ketimbang versi build sebelumnya.

14. Ada 2 icon "Default Programs" pada deretan aplikasi di start menu. Satu yang simpel untuk pengguna tablet, satu yang kompleks ditujukan untuk pengguna PC. Yang aneh adalah dual "Store" meski satunya adalah versi Beta. Apa maksudnya? Inilah selengkapnya aplikasi pada Windows 10 Preview yang saya review ini:

A: Alarms. C: Calculator, Calendar, Camera, Contact Support. D: Documents. F: Food & Drink. G: Games, Get Started. H: Health & Fitness. I: Insider Hub, Internet Explorer. M: Mail, Maps, Money, Music. N: News. O: One Drive, One Note. P: People, Photos, Pictures. R: Reader, Reading List. S: Scan, Search, Settings, Skype, Sound Recorder, Sports, Store, Store (Beta). T: Travel. V: Video. W: Weather, Windows Accessories [sub: Character Map, Math Input Panel, Notepad, Paint, Remote Desktop Connect, Snipping Tool, Sound Recorder, Steps Recorder, Sticky Notes, Windows Fax & Scan, Windows Journal, Windows Media Player, Wordpad, XPS Viewer], Windows Ease of Access [sub: Magnifier, Narrator, on-screen Keyboard, Windows Speech Recognition], Windows Feedback, Windows System [sub: Command Prompt, Control Panel, Default Programs, Default Programs, Devices, File Explorer, Help and Support, Run, Task Manager, This PC, Windows Defender, Windows PowerShell]. X: Xbox.

Berbagai aplikasi yang mengharuskan online (terutama untuk pengguna tablet) bisa diaktifkan atau sebaliknya pada fitur "Settings".

[caption id="attachment_348835" align="aligncenter" width="360" caption="Ada 2 "]

1422687513761848312
1422687513761848312
[/caption]

[caption id="attachment_348836" align="aligncenter" width="450" caption="Ada 2 "]

14226875851668775148
14226875851668775148
[/caption]

Dari yang nampak dan terasa, sepertinya inilah "tujuan pergantian" dari Windows 7. Sehingga bisa dibilang, Windows 8/8.1 adalah versi peralihan dari Windows 7 ke Windows 10. Yang kemudian bisa kita tandai akan suatu siklus "ganjil-genap" yang dibuat oleh Microsoft. Windows 98 ke Windows XP, dengan versi peralihan yaitu Windows ME yang katanya adalah Windows gagal. Seperti kita ketahui Windows XP adalah versi paling berhasil dari Microsoft, yang merupakan gabungan NTFS (file sistem NT: Windows NT dan 2000) serta FAT32 (file sistem FAT/FAT32: Windows 98 SE kebawah). Proyek gabungan NTFS dan FAT32 ini dimulai sejak Windows ME seperti ditulis pada Wikipedia, tapi ternyata banyak bug. Arti 'gabungan' disini adalah: Windows ME dan Windows XP dapat berjalan pada sistem file FAT32 ataupun NTFS, dimana FAT32 diketahui mempunyai keterbatasan-keterbatasan tertentu sehingga memformat harddisk ke NTFS lebih disarankan dalam penginstalan. Windows ME sendiri tak merilis service pack hingga keluarlah Windows XP. Beberapa aplikasi grafis kelas berat semacam Maya 3D pun hanya bisa diinstal jika file sistem operasinya menangani sistem file NTFS. Dia bisa berjalan pada Windows 2000 atau Windows NT (saya mencoba versi trialnya pada Windows NT4 workstation); tapi tak bisa diinstal di Windows 98. Hal yang sama terjadi pada beberapa aplikasi yang memang membutuhkan sistem operasi dengan sistem file NTFS.

Dari Windows XP bertransformasi ke Windows 7 ada Windows Vista yang juga tidak berhasil di pasaran dan 'katanya': berat. Dari Windows 7 ke Windows 10 ada Windows 8/8.1 yang tidak sukses di pasaran juga karena pecinta start menu merasa kehilangan. Disamping: banyak aplikasi saya tidak berjalan mulus pada Windows 8/8.1. Saya sendiri lebih suka Windows 10 setelah melihat performa dari build 9926 ini.

Jadi, selama ini... setiap Microsoft mengawali satu teknologi/hal tertentu pada versi Windowsnya: selalu ada penolakan dan respons yang buruk di pasaran, di samping performanya. Sebagai contoh: Windows ME, Windows Vista, dan Windows 8/8.1. Jika siklus ini berlanjut, maka bisa ditebak versi Windows 10 merupakan versi sukses. Lalu Microsoft memperkenalkan teknologi baru pada Windows 11 yang akan menjadi kurang sukses; yang lalu disempurnakan sistemnya oleh Windows 12. Mungkin ada yang berharap Microsoft mematok harga Windows lebih murah untuk tiap versi peralihannya, dan bisa di"standar"kan harganya pada versi suksesnya. hehe... Menimbang keuntungan dari harga murah pada versi peralihan ini: menggaet pengguna baru dan pembeli yang lebih luas yang mungkin bisa menarik lebih banyak feedback (dan mengurangi pengguna bajakan), di samping versi peralihan tersebut lebih merupakan versi "experiment" dibandingkan versi "experience". Entahlah, saya hanya beropini kan?

[caption id="attachment_348842" align="aligncenter" width="450" caption="Quick Access adalah hal yang dituju oleh File Explorer secara default. Bisa diganti dengan opsi Properties."]

14226888401680372814
14226888401680372814
[/caption]

*** semua gambar hasil capture sendiri, termasuk screenshot animasi gif-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun